Warga Surabaya Meninggal karena Virus Tikus, Ini Kronologinya
Tikus kantor, tikus rumahan, sama-sama bikin susah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Meninggalnya warga Babatan yang diduga karena virus leptospira menjadi perhatian pemerintah dan warga kota Surabaya. Sukatono, (49) harus mengembuskan nafas terakhir setelah mengalami gejala mirip penyakit leptospirosis pada Sabtu (18/11) sore. Sementara itu, istri dan dua anaknya juga mengalami gejala serupa dan kini dalam perawatan medis.
Baca juga: Seorang Warga Meninggal karena Tikus, Pemkot Surabaya Turun Tangan
Sempat mengalami gejala mirip flu.
Ketua RW setempat, Aji Paringono, mengatakan bahwa Sukatono yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang batu sudah mengeluh sakit sejak seminggu terakhir. Menurut dia, pada hari Sabtu pagi, dia mengalami gejala demam, pusing, mata memerah, dan badan menguning hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sukatono kemudian mengembuskan nafas terakhir pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB.
Melihat gejala yang sama pada Suparmi (50), warga kemudian juga melarikan istri Sukatono itu ke rumah sakit. "Keterangan dari pihak RS terkena virus tikus. Lalu kemudian saya hubungi call center 112, kemudian Minggu pagi datang petugas dari Linmas," ujar Aji, Selasa (21/11).
Dua anak Sukatono, Aurel (8) dan Aura (3) yang mengalami gejala serupa juga ikut dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya diberi tindakan rawat jalan.
Editor’s picks
Baca juga: Setelah Tikus, Dokter Ini Ingin Transplantasi Kepala Manusia