TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catatan Fraksi PAN, PPKM Level 4 Diusulkan Kembali Diperpanjang

Selain kasus tinggi distribusi vaksin ke daerah masih lambat

Ambulans melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (25/7/2021). Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus mendatang (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Perpanjangan PPKM darurat atau level 4 akan berakhir hari ini. Anggota Komisi IX DPR fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai pemerintah sebaiknya kembali memperpanjang PPKM karena kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi.

"Saya melihat bahwa penerapan PPKM level 4 dan level 3 yang sudah dilakukan oleh pemerintah, belum berdampak signifikan terhadap penurunan orang yang terpapar COVID," kata Saleh saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Akan Umumkan Perpanjangan PPKM

1. PPKM masih perlu diperpanjang karena masih kasus COVID-19 tinggi

Seorang anak pedagang kuliner malamdi Pajak Kedan, Medan tengah bermain gawai di depan lapak orangtuanya yang tutup karena terdampak PPKM Level 4. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dia menjelaskan penambahan kasus COVID-19 di Indonesia masih fluktuatif. Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) juga, menurutnya masih cukup banyak. Selain itu, politikus PAN ini mengatakan kasus kematian akibat virus corona juga masih cukup tinggi.

Karena hal itu, Saleh memperkirakan PPKM darurat ini perlu diperpanjang.

"Pada intinya, saya melihat PPKM ini lebih besar peluangnya diperpanjang oleh pemerintah," ucapnya.

2. Catatan Saleh bila PPKM level 4 diperpanjang

Anggota komisi IX DPR RI, Saleh Partaoan Daulay di diskusi akhir pekan di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Dia melanjutkan pemerintah harus bisa lebih tegas membuat masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) bila PPKM darurat ini diperpanjang. Menurutnya, kepatuhan prokes merupakan salah satu kunci untuk menekan laju penyebaran COVID-19.

"Jadi salah satu yang bisa diukur efektivitasnya itu adalah pelaksanaan protokol kesehatan yang lebih ketat dan tegas itu," katanya.

Kelangkaan oksigen juga, lanjutnya, bisa ditangani dengan baik. Dia pun ingin agar bantuan sosial bisa diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan atau tepat sasaran.

Selain itu, Saleh ingin agar orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan dari mulai dokter, perawat, petugas ambulans, tim pemulasaran, sampai cleaning services lebih diperhatikan insentifnya.

"Kalau perlu pemerintah mengalokasikan anggarannya untuk memberikan insentif kepada mereka karena hari ini mereka adalah ujung tombak dalam rangka penanganan COVID-19," ujarnya.

Baca Juga: [UPDATE] Penambahan Kasus Sembuh dari COVID-19 RI Tertinggi di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya