TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Bakal Impor Oksigen, PKS: Kebijakan Ini Ditunggu Mafia

Anggota DPR sebut kebijakan impor oksigen bagai 'perceraian'

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Jakarta, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia membuat stok oksigen terbatas, bahkan habis di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan COVID-19. Untuk mengisi keterbatasan pasokan, pemerintah berencana untuk mengimpor oksigen.

Anggota Komisi VII DPR RI fraksi PKS, Mulyanto mengibaratkan keinginan pemerintah untuk mengimpor oksigen sebagai "perceraian".

"Impor itu ibarat "perceraian" dalam rumah tangga. Tidak diharamkan namun dibenci. Tidak boleh sembarangkan dibuka kecuali darurat dan sangat memaksa. Kemarin sudah bagus kita mengirim gas oksigen ke India. Masak sekarang kita ingin impor. Padahal bibir kita belum kering benar membahas masalah itu," ujar Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Tabung Oksigen Menghilang di Pasaran, Harganya Kini Tembus Rp4 Juta

1. Mulyanto nilai kebijakan impor ditunggu mafia

Ilustrasi Tabung Oksigen. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Mulyanto ingin pemerintah memutakhirkan data produksi domestik yang ada. Peninjauan mengenai kebijakan alokasi gas oksigen untuk sektor kesehatan dan sektor industri, lanjutnya, juga perlu dilakukan.

"Kalau memang (alokasi untuk) sektor kesehatan masih kurang, ditingkatkan saja kuotanya menjadi lebih dari 60 persen. Kalau perlu menjadi 80 persen kuota gas oksigen. Sangat logis kalau di tengah pandemi Covid-19 yang memuncak seperti sekarang ini, kuota gas oksigen untuk sektor kesehatan kita tingkatkan dan prioritaskan. Kita semua akan mendukung opsi kebijakan tersebut," ucapnya.

Menurut dia, yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan analisis supply-demand yang akurat dan mengoptimalkan produk domestik.

"Jangan belum apa-apa sudah membuka opsi impor. Kebijakan seperti ini memang ditunggu-tunggu mafia impor," tegasnya.

2. Ingin pemerintah lakukan pengawasan

Atrean panjang pengisian tabung oksigen di Jakarta Selatan. (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Dia melanjutkan pengawasan harus dilakukan. Baik dalam tahapan produksi maupun distribusi, harus dilakukan pengawasan.

Hal ini agar tidak terjadi penimbunan oksigen. Oleh karenanya, Mulyanto ingin agar pemerintah lebih meningkatkan pengawasan.

"Jangan sampai ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi genting ini. Saya berani ngomong seperti ini karena Kementerian Perindustrian sudah menjadi mitra Komisi VII DPR RI. Mitra artinya kita, eksekutif dan legislatif, saling bahu-membahu untuk melayani masyarakat yang tengah kesulitan di tengah pandemi COVID-19," ucap dia.

Baca Juga: Pasokan Oksigen Terbatas, Pemerintah Siap-siap Impor!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya