KSP Sebut Mural yang Bertebaran Baru-baru Ini Menyerang Jokowi
Juri menegaskan Jokowi terbuka dan menerima kritik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mural berwajah mirip Presiden Joko "Jokowi" Widodo muncul di sejumlah tempat. Belakangan mural-mural yang menampilkan wajah mirip Jokowi itu dihapus. Seperti bola liar, penghapusan mural itu pun memicu munculnya pro kontra. Terkait hal ini, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro menegaskan, tidak ada pelarangan mengenai mural.
"Jadi, membuat mural-mural itu tidak masalah, juga tidak dilarang. Tetapi penting diperhatikan, apakah mural itu diperbolehkan digambar di tempat publik tersebut? Apakah tidak mengganggu kenyamanan masyarakat, dan apakah kontennya tidak menyerang pribadi-pribadi orang secara sembarangan?" kata Juri dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021).
Baca Juga: Ramai Mural Mirip Presiden Jokowi di Bandung, Polisi Cari Pembuatnya
1. Juri sebut mural Jokowi sengaja dibuat untuk 'menyerang'
Juri menjelaskan, mural-mural bergambar wajah mirip Jokowi sengaja dibuat untuk menyerang, dan bukan sebuah kritik. Sebab, kata dia, pembuatan mural Jokowi tidak mengindahkan unsur kepatuhan dan estetika.
"Sebut saja di antaranya kepatuhan hukum, etika, dan estetika demi menjaga ketertiban sosial. Mural-mural yang sengaja ditebarkan yang baru-baru ini menyerang Presiden Jokowi Widodo adalah cermin dari perbuatan yang justru keluar dari ketiga unsur tersebut, karena mengganggu ketertiban sosial dan kepatuhan hukum, minim nilai-nilai etika dan estetika," ucapnya.
Baca Juga: Mural Mirip Jokowi Acungkan Jempol Muncul di Jagakarsa