TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebab Makanan Jadi Limbah: Pola Pikir dan Kurangnya Pengetahuan

Limbah makanan di Indonesia semakin bertambah

Ilustrasi tumpukan sampah di pinggir jalan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Sampah yang berasal dari sisa makanan menjadi salah satu masalah untuk mengurangi limbah di Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut, dari total sampah Indonesia, setengahnya adalah limbah makanan.

Team Leader Food Loss & Waste Study Waste4Change, Annisa Ratna Putri, mengatakan sampah makanan menjadi masalah tersendiri di Indonesia. Dia pun mengungkapkan beberapa penyebab limbah makanan menjadi semakin menumpuk. Apa saja?

Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Sampah di Masa Pandemik

1. Pengelolaan pangan dan tak tepatnya menyimpan makanan di kulkas jadi penyebab munculnya limbah

Team Leader Food Loss & Waste Study Waste4Change, Annisa Ratna Putri dalam acara Morning Chat with Media, Indonesia Mubazir Pangan, Kok Bisa?, Selasa (12/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Annisa menjelaskan kurangnya good handling practices dalam mengelola pangan, menjadi salah satu penyebab limbah makanan di Indonesia menumpuk. Mulai dari kurang baiknya mengelola pangan menjadi makanan, banyaknya sisa bahan makanan yang tidak terpakai, hingga kurangnya pendistribusian.

"Kedua, ruang penyimpanannya. Kalau di rumah tangga mungkin kurang memahami bagaimana harusnya menyimpan makanan. Bahwa gak semua makanan tahan lama kalau di kulkas. Mindset kadang taruh kulkas aja, padahal ada makanan kalau di kulkas lebih cepat berjamur (alhasil dibuang dan menjadi limbah makanan)," ungkapnya.

Baca Juga: Walhi: Sampah Gak Jadi Prioritas Kota dan Kabupaten di Indonesia

2. Makanan atau pangan akan jadi sampah hanya karena bentuknya berbeda

Ilustrasi makanan di restoran mewah (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Lebih lanjut, Annisa mengatakan, banyak orang yang terlalu memilih pangan atau makanan dari bentuknya. Padahal, kandungan nutrisi di pangan atau makanan tersebut sama.

"Akhirnya gak kejual, itu berpengaruh akhirnya terbuang karena konsumen gak mau beli," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya