TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS Izinkan Kadernya Poligami, Diniatkan Bantu Janda dan Anak Yatim

Anak yatim disebut sebagai "aset" menuju Surga

Ilustrasi - Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama pengurus DPP PKS. (Dok PKS)

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengizinkan kadernya untuk berpoligami. Hal itu tertuang dalam program solidaritas tiga pihak. 

Dalam program tersebut, tercantum salah satunya mengenai saran bagi kader yang mampu untuk berpoligami dengan janda, yang berbunyi:

"Anggota laki-laki yang mampu dan siap beristri lebih dari satu mengutamakan pilihannya kepada aromil dan awanis."

Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat, membenarkan program bertajuk UPA tersebut. Dia juga memberikan keterangan videonya mengenai poligami.

"Terkait status hukum barang tersebut, itu kan persoalan agama, bukan semata-mata budaya, agama yang kemudian masuk memperkaya budaya. Kalau persoalan agama harus kembali kepada yang punya agama dalam hal ini Allah dan Rasulnya. Nah, bagaimana menurut Al-Qur'an, itu dibolehkan, (poligami) diizinkan, Rasul juga mencontohkan," ujar Surahman dari keterangan video yang disebarnya, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: PKS Tolak Usulan Pemilu 2024 Digelar 15 Mei, Begini Alasannya

1. Suharman klaim kader PKS perempuan setuju dengan program poligami itu

Ilustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Suharman menambahkan, kader PKS perempuan setuju dengan saran poligami itu. Hal ini sempat dibahas di Komisi Bina Keluarga Sakinah dan kader PKS perempuan juga sudah melakukan kajian tentang program poligami itu.

"Iya, saya sebagai ketuanya sudah tanda tangan, ibu-ibu sudah melakukan kajian, dan sudah kita komunikasikan dengan Presiden PKS (Achmad Syaikhu), DPP dan memberikan masukan-masukan," kata Surahman.

Baca Juga: PKS Buka Peluang Duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilpres 2024

2. Program poligami ini bukan kewajiban kader PKS

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu ketika berbicara di penutupan Rakernas PKS di Hotel Bidakara pada Kamis, 18 Maret 2021 (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Lebih lanjut, dia menerangkan program poligami ini bukan hal baru. Suharman pun menegaskan, program poligami ini bersifat imbauan, atau bukan paksaan kepada seluruh kader.

"Itu kan pilihan individu saja, menjaga fitrah, silakan. Yang penting tidak melanggar syariat dan hukum. Beberapa anggota bahkan pengurus berhasil memperlebar pintu rezeki," jelasnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya