TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPKM Darurat Diperpanjang 5 Hari, Politisi PKB-Demokrat Pesimistis

Harusnya PPKM Darurat diperpanjang sampai akhir Juli

Ilustrasi PPKM Darurat. IDN Times/ istimewa

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memperpanjang aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama lima hari, yakni dari 20 hingga 25 Juli 2021. Wakil Ketua MPR Fraksi PKB Jazilul Fawaid mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat yang sebentar ini untuk evaluasi.

"Ya efektivitas (PPKM Darurat) kemarin kan cuma 20 persen. Tentu perpanjangan yang pendek ini sekaligus mengevaluasi dan melakukan perubahan kebijakan, transisi gitu. Supaya selanjutnya dapat diantisipasi (laju penyebaran COVID-19)," kata Jazilul, saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).

"Karena saya pun masih pesimis ya selama (perpanjangan kurang dari) satu minggu ini, kita dapat mampu untuk menurunkan secara maksimal angka penyebaran COVID-19 (atau tidak)," lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Tak Lagi Gunakan Istilah PPKM Darurat

1. Jazilul sebut pembatasan kegiatan seperti PPKM akan terus berulang dilakukan bila vaksinasi tidak berjalan

IDN Times/Irfan Fathurohman

Politikus PKB ini menjelaskan PPKM Darurat yang diberlakukan dari 3-20 Juli 2021 belum menunjukkan hasil yang baik. Sebab, kasus COVID-19 masih tinggi.

Jazilul pun mengingatkan dampak ekonomi dan sosial yang terjadi bila PPKM Darurat tidak maksimal dilakukan. Agar pembatasan kegiatan masyarakat ini lebih optimal, dia ingin agar program vaksinasi massal kepada masyarakat lebih gencar dilakukan sehingga cepat tercapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Kalau itu tidak, vaksin tidak maksimal, terus PPKM tidak maksimal juga, ya akan PPKM terus, sampai kapan," kata dia.

Baca Juga: Politisi PKS Sesalkan Target PPKM Darurat Tak Ada yang Tercapai

2. Elite Demokrat pesimistis perpanjangan PPKM Darurat yang sebentar bisa mengendalikan wabah COVID-19

IDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku pesimistis dengan perpanjangan PPKM Darurat yang sebentar ini.

"Nah, saya pikir karena kita memberlakukan PPKM Darurat yang pertama itu cukup lama dari 3 (Juli), hampir dua minggu (lebih). Lho kok (sekarang) belum ada hasilnya kok perpanjangannya cuma (kurang dari) seminggu," ujar Syarief, dihubungi terpisah, Rabu (21/7/2021).

"Tetapi bagaimana juga kita dukung lah, ya kan, kita dukung. Tetapi saya kok pesimis, gitu," ujarnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menjelaskan, pemberlakuan PPKM Darurat dari 3-20 Juli belum menunjukkan hasil memuaskan. Sebab, katanya, kasus pecah rekor terjadi saat PPKM Darurat diberlakukan.

"Bahkan, rekor tertinggi malah terjadi pada saat PPKM Darurat dilakukan. Kita kan sekarang menjadi episentrum dunia sekarang, dan itu terjadi pada saat periode PPKM Darurat diberlakukan. Kita itu (juga) posisinya baik yang terpapar pandemik COVID-19 maupun yang meninggal, itu kan memecahkan rekor dunia kita," ucapnya.

Karena laju penyebaran COVID-19 belum dapat ditekan, Syarief ingin agar PPKM Darurat diperpanjang sampai akhir Juli. Perpanjangan PPKM Darurat yang kurang dari satu minggu, menurutnya, tidak akan mendapat hasil signifikan.

Meski PPKM Darurat diperpanjang, dia mengatakan, protokol kesehatan COVID-19 juga harus lebih ditingkatkan seluruh elemen masyarakat. Bantuan sosial atau bansos juga harus diberikan kepada masyarakat.

"Ya justru itu saya mengatakan lebih bagus diperpanjang sampai akhir bulan. Karena pemberlakuan PPKM Darurat dari 3-20 ini, itu kan hasilnya relatif belum ada yang memuaskan," kata Syarief.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya