TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aktivis 98 Bikin Gerakan Ajak Masyarakat Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ekspresi politik dari para aktivis 98

Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Negara. (www.instagram.com/@pbhi_nasional)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan, aktivis 98 saat ini tengah membangun sebuah sikap kolektif untuk Pemilu 2024, yaitu menolak memilih Prabowo-Gibran.

"Dalam pemilihan presiden tanggal 14 Februari ini, mereka punya titik tekan bahwa mereka menolak untuk memilih nomor dua, yaitu Jenderal Prabowo (Subianto)," ujar Usman saat ditemu di Aksi Kamisan di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Kedatangan Prabowo Subianto Disambut Protes Koalisi Masyarakat Sipil

1. Bentuk ekspresi politik yang sah

Aksi Kamisan Medan ajak masyarakat Sumut peduli tentang isu kemanusiaan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Menurut Usman, apa yang dilakukan aktivis 98 ini merupakan ekspresi politik yang sah. Sikap ini juga diambil sebagai bentuk solidaritas aktivis 98 kepada para korban dari tragedi 98 silam.

"Ini ekspresi politik yang sah dan merupakan bentuk solidaritas para aktivis 98 kepada para korban, keluarga korban yang juga sebagian orangtua dari aktivis 98 yang gugur dalam perjuangan reformasi 98," kata Usman.

Baca Juga: Aiman Witjaksono Temui Komnas HAM, Lapor soal Penyitaan HP oleh Polisi

2. Tak adanya visi misi soal HAM yang digaungkan Prabowo-Gibran

Amnesty International Indonesia

Usman mengungkapkan, menilik visi misi para pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berkontestasi di Pemilu 2024, hanya Prabowo-Gibran yang tidak memiliki visi misi soal Hak Asasi Manusia (HAM). Padahal, pasangan calon lain memilikinya.

"Kalau dilihat dari visi misi para kandidat, terutama pasangan yang pertama (Anies-Cak Imin) dan ketiga (Ganjar-Mahfud) jelas ada HAM. Tapi kalau lihat visi misi di agenda calon kedua (Prabowo-Gibran) tampaknya tidak ada," ujar Usman.

Baca Juga: Pemprov Kaltim akan Bentuk Gugus Tugas Strategi Bisnis dan HAM

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya