TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunung Merapi Aktif Lagi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 600 Meter

Guguran awan panas ini meluncur ke arah hulu Kali Krasak

Ilustrasi. Foto suasana pemandangan Gunung Merapi dengan deretan permukiman warga lereng gunung tersebut terlihat dari kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Jakarta, IDN Times - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, kembali meluncurkan guguran awan panas. Guguran ini memiliki tinggi kolom 200 meter dari arah puncak, dengan arah luncuran awan panas menuju ke hulu Kali Krasak sejauh 600 meter.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut, guguran awan panas itu terekam di seismogram pada pukul 8.45 WIB. Guguran awan panas ini berdurasi 120 detik dengan amplitudo maksimum 45 mm.

"Teramati kolom erupsi setinggi 200 meter, arah luncuran ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 600 meter," ujar Hanik dalam keterangannya di Yogyakarta seperti dilansir ANTARA, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Minggu Ini, Merapi Keluarkan 19 Kali Lava Pijar dan 4 Kali Awan Panas

1. Selain awan panas, ada tujuh kali guguran lava dari Gunung Merapi

Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Selain guguran awan panas, dalam periode pengamatan sejak pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, BPPTKG mencatat ada tujuh kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 500 meter ke arah hulu Kali Krasak.

Selain guguran lava dan guguran awan panas, BPPTKG juga merekam adanya 53 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm dengan durasi 9-91 detik, serta tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 3-6 mm dan durasi 13-18 detik.

Tercatat juga gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-27 mm dengan durasi 5-11 detik, dan 18 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 38-75 mm, dengan durasi 11-48 detik. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

2. BPPTKG terus pantau pembentukan kubah lava baru

ANTARA FOTO/Rizky Tulus

Mengenai munculnya kubah lava baru, Hanik menerangkan, dari gambar citra satelit teramati adanya gundukan yang diduga merupakan kubah lava baru. Namun hal tersebut masih terus dipantau.

Hanya saja, BPPTKG tak bisa memastikan gundukan material baru adalah indikasi munculnya kubah lava di 2021.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Naik, TNGM Awasi Gerakan Satwa di Lereng Gunung  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya