Bela Jokowi, PAN Sebut Tak Masalah Presiden Cawe-cawe di Pemilu 2024
Di dalam UU Pemilu, capres diajukan parpol bukan presiden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) ikut angkat bicara soal pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang bakal tetap cawe-cawe dalam proses Pemilu 2024. Menurut PAN, Jokowi seharusnya tidak boleh bersikap netral dalam pemilu pada tahun depan.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menyebut Jokowi seharusnya ikut terlibat dan bertanggung jawab agar pemilu 2024 berjalan secara langsung, umum, bersih, jujur, adil, aman dan bahagia. "PAN berharap Presiden Jokowi tidak boleh bersikap netral terhadap pemilu," ungkap Yoga di dalam keterangan tertulis pada Kamis (1/6/2023).
Langkah konkret Jokowi ikut cawe-cawe, kata Yoga, dengan mengajak KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai lembaga penyelenggara pemilu agar pesta demokrasi itu berjalan mandiri. "Selain itu, pemilu harus dijaga kualitas dan integritasnya agar bisa menjadi sarana kedaulatan bagi rakyat. Dengan begitu pemilu juga dapat berjalan secara demokratis," tutur dia.
PAN, kata Yoga, juga mengajak partai politik, masyarakat, lembaga pemantau pemilu dan kekuatan masyarakat sipil untuk menjaga agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan lancar dan menjadi dasar legitimasi politik di pemerintahan mendatang. Ia juga menyebut langkah cawe-cawe yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak melanggar aturan di dalam UU nomor 7 tahun 2017 mengenai pemilu.
"Secara etis, tidak ada norma dan kepatutan yang dilanggar," katanya lagi.
Baca Juga: PAN: Tak Ada Pelanggaran Hukum Jokowi Ketemu Elite Parpol di Istana
1. PAN percaya Jokowi tidak akan lakukan penyimpangan kekuasaan
Lebih lanjut, Yoga meyakini Jokowi tidak akan melakukan abuse of power atau penyimpangan kekuasaan dengan menggunakan fasilitas negara. Ia pun yakin mantan Wali Kota Solo itu tidak akan menggerakan institusi negara demi tujuan politik.
"Saya yakin hal tersebut tidak akan dilakukan oleh Presiden Jokowi," ujarnya.
Ia juga mempertanyakan sikap sejumlah pihak yang mengkritisi langkah Jokowi yang pernah mengundang sejumlah ketum parpol ke Istana. Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja dilakukan oleh Jokowi. Apalagi, parpol yang diundang adalah partai yang berada di dalam koalisi pemerintah.
"Masak untuk berdiskusi dan tukar pikiran, dilarang sih? Jangan pakai politik baper dong. Hehehe.." tutur dia lagi.
Baca Juga: Istana Jelaskan soal Jokowi Cawe-cawe demi Kepentingan Bangsa