BMKG Peringatkan Ada Potensi Gempa Susulan di Sulbar Hingga M 6,2
Sebanyak 42 warga tewas akibat gempa bumi M 6,2 di Sulbar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mewanti-wanti masih akan ada gempa susulan di Sulawesi Barat usai terjadi peristiwa serupa pada Jumat, 15 Januari 2021. Dwikorita menjelaskan gempa susulan terjadi untuk menuntaskan energi yang masih tersisa di dalam patahan yang bergerak.
"Sehingga, masih dibutuhkan kekuatan yang setara M 6,2 kurang lebihnya," ungkap Dwikorita ketika berbicara di program breaking news di stasiun Metro TV pada Sabtu pagi, (16/1/2021).
Ia menjelaskan hingga saat ini sudah terjadi 32 kali gempa susulan. Dua gempa termasuk besar yaitu M 5,9 dan M 6,2. Sisa 30 gempa lainnya tercatat sebagai gempa susulan.
"Kami memperhitungkan ini (gempa susulan yang terjadi) belum yang dimaksud (gempa besar) berkekuatan M 6,2. Jadi, masih dibutuhkan kewaspadaan," tutur dia lagi.
Dwikorita pun juga berharap agar warga Indonesia berdoa semoga perkiraan BMKG itu tidak terjadi. "Artinya, lebih tepat saat ini untuk tetap berjaga-jaga dengan adanya gempa susulan yang kekuatannya kurang lebih sama seperti yang terjadi pada 15 Januari 2021 lalu," ujarnya.
Lalu, apa langkah yang diambil oleh BMKG untuk mengantisipasi gempa susulan dengan kekuatan serupa pada Jumat kemarin?
Baca Juga: [Breaking] Bmkg: Gempa Bumi M 5 Di Madjene
1. BMKG akan menyambangi kantor mereka yang lokasinya di samping kantor Gubernur Sulbar
Menurut Dwikorita, saat ini pihak BMKG akan merapat ke kantor perwakilan mereka yang ada di Sulawesi Barat. Lokasinya berada persis di samping kantor Gubernur Sulbar yang kini sudah rata dengan tanah akibat tidak tahan terhadap guncangan gempa bumi.
"Kami akan mendampingi warga agar mereka tenang, merasakan goyangan (gempa) bersama, hingga melakukan monitoring untuk memperoleh data lebih banyak dan pasti," kata dia.
Dengan begitu, BMKG, kata Dwikorita bisa memperkirakan sampai kapan gempa susulan bisa terjadi. "Informasi mengenai hingga kapan bahaya ini terjadi diperlukan untuk penanganan lanjutan seperti berapa lama warga harus berada di tempat pengungsian," tuturnya.
Berdasarkan data dari BNPB hingga Jumat malam kemarin, gempa tersebut telah menewaskan 42 orang. Sekitar 15 ribu orang yang berada di beberapa desa memutuskan untuk mengungsi.
Sedangkan, akibat gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan parah pada Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulbar hingga RSUD Mamuju.
Editor’s picks
Baca Juga: [BREAKING] 42 Orang Meninggal Akibat Gempa Majene dan Mamuju