TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bripka Marhum Frenje Dimakamkan di Nusa Tenggara Timur

Marhum Frenje tewas ditusuk oleh terduga teroris

Polri

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian pada Jumat malam (11/5) melayat ke kompleks Mako Brimob dan mendoakan almarhum Bripka Marhum Frenje yang tewas ketika bertugas pada dini hari kemarin.

Anggota Brimob di bagian kasatintel itu tewas ditusuk menggunakan pisau oleh seorang pria berinisial TS. 

Frenje melihat TS menunjukkan gelagat aneh. Ia terus memantau pergerakan TS selama dua jam terakhir yang sedang mengamati penjagaan korbrimob. 

Ia sempat meminta bantuan ke dua rekannya yakni Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gustri Uce. TS pun sempat diamankan dan dimintai keterangan. 

"Sempat dilakukan penggeledahan terhadap TS di badan dan tas yang dibawa, namun tidak ditemukan apa-apa. TS kemudian dibawa ke kantor Korbrimob dengan menggunakan sepeda motor," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Setyo Wasisto ketika memberikan keterangan pers pada Jumat kemarin di Mabes Polri. 

Namun, justru di sana petaka dimulai. Saat akan dibawa menuju ke sebuah ruangan di kantor Korbrimob, TS malah mengeluarkan senjata tajam yang disimpan di bawah alat kemaluannya. 

"Tiba-tiba TS mengejar Bripka Marhum dengan pisau dan menikam di bagian perut," kata Setyo. 

Ia sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, sayang nyawa Bripka Frenje gak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Maka, ini kembali memukul Korps Bhayangkara yang baru saja dirundung duka akibat kehilangan lima personelnya saat kericuhan di rutan cabang Salemba di Komplek Mako Brimob pada Selasa kemarin. 

Lalu, apa yang disampaikan oleh Tito ketika melayat dan bertemu keluarga Bripka Frenje?

Baca juga: Ini Kronologi Tewasnya Bripka Frenje Ditusuk oleh Terduga Teroris

1. Kapolri berikan dispensasi bagi anak almarhum yang ingin masuk ke institusi kepolisian

Polri

Menurut Karopenmas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal, Tito membantu keluarga dengan memberikan dispensasi untuk masuk ke polisi. 

"Kebetulan putra almarhum tersebut sedang tes seleksi masuk bintara Polri," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis pada Jumat malam. 

Putra Marhum Frenje yang bernama Irfan Sang Frenje diketahui memang sudah sejak lama ingin berkarier sebagai polisi. Saat gugur bertugas, Marhum Frenje meninggalkan satu istri dan tiga anak. 

"Sehingga paling tidak bisa meringankan beban keluarga," kata dia. 

2. Jasad Bripka Marhum Frenje di antara anak dan istri

Istimewa

Usai sempat disemayamkan selama satu malam, jasad Bripka Marhum Frenje kemudian langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur. Dikutip dari Antara, jasad Bripka Marhum diantar oleh istri dan tiga anaknya yang berada di Jakarta. 

Sementara, di Kupang, NTT, beberapa personel brimob dari Polda NTT dan personel Polres Kupang sudah berkumpul untuk menyambut kedatangan jasad Bripka Marhum di Bandara El Tari. 

Baca juga: Sidang Ditunda, Pengacara Aman: Mungkin Karena Terkait Suasana Mako Brimob

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya