Cium Tangan Ganjar, Said Iqbal: Itu Adab yang Diajarkan Orang Tua
Partai Buruh dicemooh dukung capres yang pro UU Cipta Kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan momen ia mencium tangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ketika bertemu dengan politikus PDI Perjuangan itu usai peringatan May Day pada 1 Mei 2023 lalu. Menurutnya, tidak ada yang keliru dari caranya mencium tangan capres PDIP itu. Sebab, sikap tersebut merupakan cerminan rasa hormat dan adab terhadap Ganjar selaku pemimpin di Jateng.
"Itu adalah masalah adab dan ahlak, sesuatu yang sudah terbiasa diajarkan orang tuanya sejak kecil," ungkap Said di dalam keterangan tertulis dan dikutip pada Kamis (4/5/2023).
Ia bercerita di keluarganya, kedua orang tua mengajarkan tentang adab dan ahlak sejak dini. Praktik cium tangan, kata Said, dilakukan dalam tiga kategori.
"Pertama, orang berilmu walau lebih muda, cium tangan, misalnya kepada ustaz di kampung. Kedua, kepada orang yang berusia lebih tua dan ketiga, orang yang karena fungsinya pantas untuk kita hormati. Mereka pantas dihormati karena bekerja untuk negara," ujarnya.
Said juga berdalih bahwa praktik cium tangan tak hanya ia lakukan kepada Ganjar saja. Ia pun mencium tangan pimpinan negara dan tokoh politik lainnya. Bahkan, senior di serikat pekerja pun, tangannya juga diklaim dicium oleh Said.
Foto Said Iqbal mencium tangan Ganjar viral di akun anonim @PartaiSocmed. Di akun tersebut tertulis keterangan 'bismillah, menaker!' untuk menyentil kelakuan Said.
Hal lain yang juga disorot oleh publik yakni soal pernyataan Partai Buruh yang menolak untuk mendukung Prabowo Subianto. Said menyebut mereka ogah dukung Prabowo lantaran Partai Gerindra ikut mendukung pengesahan UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Najwa Shihab, Ganjar, Anies Direkomendasikan Jadi Capres Partai Buruh
1. Said Iqbal nilai foto ia mencium tangan Ganjar sengaja dipolitisasi
Lebih lanjut, menurut Said, fotonya yang mencium tangan Ganjar dinilai sedang dipolitisasi. Konsekuensinya, setiap orang menilai sesuai kepentingan politik dan hasratnya saja.
"Saya dan Partai Buruh menolak politik adu domba dan fitnah. Saya sedih dengan hasrat politik menghalalkan segala cara. Saya ingin politik bersih dan tetap bersaudara," kata dia.
Ia pun mempertanyakan motif fotonya yang tengah mencium tangan Ganjar justru didistribusikan di dunia maya. "Siapa yang menyuruh dan memviralkan foto itu? Apakah hanya karena kita berbeda pandangan politik maka urusan duniawi, adab dan ahlak kita dibenarkan untuk adu domba serta fitnah?" tanya Said.
Ia mengklaim bahwa Partai Buruh didirikan bukan untuk sekelompok orang saja yang mungkin sudah memiliki pilihan politik tertentu. "Partai ini didirikan untuk membela para buruh dan petani yang tertindas," ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Jadi Capres PDIP, Partai Buruh Berharap Nasib Pekerja Berubah