TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dorong Munaslub, Politisi Senior Dipanggil Dewan Etik Golkar

Kader Golkar juga laporkan skandal perselingkuhan Airlangga

Politisi senior dari Partai Golkar, Lawrence TP Siburian ketika dipanggil oleh Dewan Etik Partai Golkar. (IDN Times/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Politisi senior Partai Golkar, Lawrence TP Siburian, diundang oleh Dewan Etik Partai Golkar, Senin (17/7/2023). Ia diundang untuk klarifikasi karena menggulirkan wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2023. Proses klarifikasi itu berlangsung dari pukul 10.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB. 

"Ada dua hal yang ditanyakan. Pertama, saya mempertanyakan mengenai kompetensi daripada dewan etik yang mengundang untuk menyampaikan klarifikasi. Kemudian, kami berdiskusi cukup lama mengenai kompetensi ini. Akhirnya, kami sepakati bahwa Dewan Etik itu mengundang saya, bukan mengadili saya," ujar Lawrence di kantor DPP Partai Golkar, Senin. 

Dia mengatakan, Dewan Etik menanyakan substansi kepadanya. Namun, ia tidak bisa menjelaskan secara detail materi dan bahan yang disampaikannya di hadapan pimpinan Dewan Etik. Sebab, semua pernyataan disampaikan di dalam forum tertutup. 

"Semoga bahan-bahan yang saya berikan tadi cukup memberikan penjelasan kepada Dewan Etik. Ini semua saya lakukan semata-mata karena kecintaan saya kepada Partai Golkar. Ini bentuk kecintaan kami, eksponen pendiri Partai Golkar," tutur Lawrence yang sudah 40 tahun di partai tersebut.

Lebih lanjut, Lawrence mengaku diminta oleh Dewan Etik Golkar menggunakan mekanisme parpol untuk menyampaikan aspirasi dan bukan mengumbarnya ke ruang publik. 

Apakah proses klarifikasi itu bakal menghentikan Lawrence menggulirkan wacana munaslub?

Baca Juga: Waketum: Kader Golkar yang Wacanakan Munaslub Harus Diperingatkan

Baca Juga: Politisi Senior: Elektabilitas Airlangga 1 Persen, Koalisi Sama Siapa?

1. Lawrence tidak menjalani proses sidang etik, maka belum ada sanksi

Politisi senior Partai Golkar, Lawrence Siburian ketika memberikan keterangan pers di Hotel Sultan. (Dokumentasi Istimewa)

Lebih lanjut, Lawrence menyebut, selama proses permintaan keterangan, ia mengaku tidak menjalani sidang etik Partai Golkar sehingga belum ada sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Etik. 

"Kami tadi tidak melakukan sidang untuk penilaian, melainkan pertemuan untuk fungsi pengawasan. Jadi, belum sampai ke tahap untuk menjatuhkan judgement atau hukuman," kata dia. 

Ia pun mengaku bersedia dipanggil lagi setiap saat setelah Dewan Etik mempelajari semua bahan yang telah diserahkannya. Lawrence juga menyebut, meski dipanggil Dewan Etik, tetapi bukan berarti wacana menggulirkan munaslub menghilang. 

"Saya kira itu (wacana munaslub) sudah saya sampaikan pada Kamis lalu. Itu adalah satu keputusan. Jadi, begitulah kira-kira (akan tetap melanjutkan wacana munaslub)," ujarnya. 

Baca Juga: Waketum Golkar: Enam Bulan Lagi Pemilu Kok Mau Munaslub, Telat!

2. Pihak Lawrence ikut laporkan dugaan pelanggaran etik yang diduga dilakukan Airlangga

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam Tasyakuran HUT Ke-57 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (20/10/2021). Perayaan HUT Ke-57 Partai Golkar tersebut mengangkat tema Bersatu Untuk Menang (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Ketika tiba di kantor DPP Partai Golkar, Lawrence didampingi sejumlah pengacara yang merupakan kader Golkar. Kuasa Hukum Lawrence, Zulhendri Hasan, mengatakan, pada saat yang sama, pihaknya turut melapor kepada Dewan Etik Golkar soal dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Ketua Umum, Airlangga Hartarto. Dugaan pelanggaran etik itu adalah persoalan pribadi Airlangga yang menjadi konsumsi publik. 

Ia mengaku heran dengan Dewan Etik sebab mereka tidak memberikan respons apapun ketika sudah ada pelaporan yang masuk ke Bareskrim menyangkut skandal Airlangga tersebut.

"Dewan Etik ketika itu bahkan tidak merespons. Kami menuntut Dewan Etik untuk merespons, maka kami beri bahan, data untuk ditelaah. Benar atau tidak?" kata dia menjawab pertanyaan IDN Times

Jika bahan yang disampaikan oleh pihak Lawrence terbukti, maka Airlangga dianggap memenuhi kualifikasi telah melakukan perbuatan tercela. Dengan begitu, maka Airlangga tidak memenuhi syarat untuk maju menjadi capres dari Partai Golkar. 

"Kan syaratnya harus memenuhi PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela) untuk bisa jadi calon presiden. Ini belum yang termasuk Pak Airlangga tidak berprestasi," ujarnya lagi. 

Ia bersikukuh bahwa pernyataan Lawrence yang menggulirkan wacana Munaslub bukan termasuk pelanggaran kode etik di Golkar. Hal itu lebih sesuai ke dalam dinamika internal di Golkar. 

"Kalau ini direspons lebih jauh oleh Dewan Etik, maka ini menjadi langkah mundur. Dewan Etik terlalu sensitif ketika menyangkut sentimen dalam kepemimpinan Airlangga. Di dalam pengaduan ke Dewan Etik juga seperti itu. Kalau orang yang mengkritik malah disingkirkan," tutur dia. 

Baca Juga: Dewan Pakar Golkar Usulkan Munaslub, Airlangga: Gak Ada Agenda Itu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya