Gubernur Khofifah Akui Pernah Tanyakan Nasib Haris ke Rommy
Khofifah tak tahu mantan ketua timsesnya adalah mertua Haris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa akhirnya memenuhi janjinya untuk hadir sebagai saksi di persidangan jual beli jabatan di Kementerian Agama pada Rabu (3/7). Ia tiba di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat sekitar pukul 10:00 WIB namun tak bersedia memberikan komentar kepada media.
"Nanti saja ya (komentarnya)," ujar Khofifah yang hari ini mengenakan hijab berwarna kuning.
Seharusnya, keterangan Khofifah didengar pada persidangan pada Rabu (26/6). Namun, ia absen hadir lantaran sibuk menyiapkan pernikahan puterinya di Surabaya.
Di hadapan majelis hakim, Khofifah membantah pernah mendesak mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muchammad Romahurmuziy agar terdakwa Haris Hasanudin terpilih sebagai Kepala Kanwil Provinsi Jatim. Namun, ia mengaku memang pernah berkomunikasi dengan pria yang akrab disapa Rommy itu dan membahas soal kelanjutan nasib Haris.
"Ada WA (pesan pendek) di awal Februari. Isinya karena Mas Rommy menyampaikan minta saya hadir pada kampanye 10 April. Saya bilang Insya Allah saya akan hadir. Kemudian, saya diminta oleh Kiai Asep untuk tanya (mengenai nasib Haris) bahwa Pak Haris sesungguhnya sudah selesai (melalui proses seleksi) dan masuk nominator utama, mengapa belum dilantik-lantik," kata Khofifah di ruang persidangan pada siang tadi.
Bahkan, Khofifah sempat menyampaikan istilah "keanginan" apabila Haris tak juga dilantik sebagai Kepala Kanwil Provinsi Jatim. Wah, apa ya maksud istilah "keanginan" yang diucapkan Gubernur perempuan pertama di Jatim itu? Mengapa ia mau diminta oleh Kiai Asep untuk menanyakan mengenai nasib Haris ke Rommy?
Baca Juga: Rommy Akui Bantu Haris Hasanudin untuk Dongkrak Suara PPP di Jatim
1. Gubernur Khofifah mengingatkan kalau Haris tak dilantik awas "keanginan"
Di hadapan majelis hakim, Khofifah mengaku memang sempat membahas mengenai nasib terdakwa Haris Hasanudin dengan Rommy. Namun, menurut Khofifah, ia menanyakan isu Haris karena diminta oleh pengasuh Pondok Pesantren Ammanul Ummah, Kiai Asep Saifuddin.
"Kiai Asep minta (untuk) tanya, dan kebetulan Mas Rommy WA, ya saya WA," kata Khofifah.
Ia pun sempat mengirimkan kalimat "awas keanginan". "Maksudnya itu pertanyaan dari Kiai Asep kan ini sudah selesai (melalui seleksi) kenapa tidak juga dilantik. Awas keanginan," tutur dia ketika menirukan kembali pesan pendek pada (10/2) lalu.
Ia menegaskan tidak tahu apabila Haris Hasanudin tengah mengikuti proses seleksi di Kemanag sebagai Kepala Kanwil Provinsi Jatim. Ia baru tahu dari media.
Rommy, kata Khofifah kemudian menjawab pesen pendek tersebut dan bertanya apakah yang dimaksudnya mengenai Haris. "Saya jawab iya," kata dia.
Di hadapan jaksa, Khofifah menjelaskan alasan menggunakan istilah "keanginan" lantaran terlalu lama dibiarkan. Ia berdalih menyampaikan pesan itu ke Rommy lantaran diminta oleh Asep Saifuddin.
"Pesan Kiai Asep, tolong tanya ke Pak Rommy. Kebetulan Beliau (Rommy) sedang WA ya saya WA", katanya.
Baca Juga: Rommy Akui Gubernur Khofifah Ikut Rekomendasikan Haris di Kemenag