TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadiri Sidang E-KTP, Novanto Mengaku Jadi Tempat Curhat Kepala Daerah

Dalam sidang e-KTP ini, Novanto menyebut Nazaruddin banyak berbohong

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - Terdakwa Setya Novanto kembali menjalani sidang lanjutan kasus KTP Elektronik (e-KTP) hari ini di Pengadilan Tipikor. Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan delapan saksi, tiga di antaranya merupakan anggota DPR. 

Mereka adalah Arif Wibowo, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Melchias Markus Mekeng, anggota Fraksi Golkar dan Muhammad Nazaruddin, anggota Fraksi Demokrat. Namun, menurut Novanto, kehadiran Nazar justru banyak memberikan keterangan yang tidak benar. 

Dalam sidang kali ini, Novanto juga menyampikan hal lain di luar persidangan kasus e-KTP. Lalu, apa lagi yang disampaikan Novanto dalam sidang hari ini? 

Baca juga: Ada Nama 'Ibas' di Dalam Buku Hitam Setya Novanto

1. Novanto berterima kasih kepada keluarga

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Hal lain yang ia sampaikan kepada media selain kasus e-KTP yaitu ia kerap mencemaskan keberadaan keluarganya, termasuk istri Deisti Astriani Tagor dan kedua anaknya. Ini merupakan keluarga Novanto dari pernikahan keduanya.

Novanto juga mengaku tidak akan sanggup menjalani penahanan dan persidangan tanpa dukungan dari keluarga. 

"Saya berterima kasih ya kepada istri saya yang sudah tabah menghadapi ini semua dan terus mendorong supaya saya kuat. Harapan kami juga ada di keluarga sih," ujar dia.

Lagi-lagi Novanto menganggap apa yang menimpanya sebagai sebuah cobaan. 

"Jadi, harus sabar kita ikuti. Apa pun itu, percayakan saja kepada jaksa penuntut dan juga hakim," kata dia.

Namun, selain menenangkan keluarga, Novanto juga menjadi tempat curahan hati tahanan yang lain. Termasuk para bupati. 

"Ya, saya juga harus menenangkan para bupati yang ada di dalam tahanan semua," kata Novanto.

2. Nazaruddin dianggap Novanto banyak berbohong

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Hubungan antara Nazaruddin dan Novanto sebelum kasus e-KTP bergulir di pengadilan cukup baik. Kalau merujuk ke surat dakwaan Andi Agustinus, keduanya diketahui memiliki peranan yang penting dalam pengaturan proyek dengan anggaran Rp 5,9 triliun itu.

Sebab itu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut bisa dengan lancar menyebut beberapa nama yang diduga terlibat dan ikut menikmati uang tersebut. 

Namun, mantan Ketua DPR itu tidak percaya apa yang disampaikan Nazaruddin. "Ya, kami tahu lah Nazaruddin gimana. Ya, dia banyak bohongnya," kata Novanto ketika ditemui di ruang sidang pada pagi tadi.

Pernyataan Novanto itu seolah terkonfirmasi saat Nazaruddin justru banyak menjawab dengan kalimat "tidak tahu" ketika ditanya hakim. Bahkan, soal pembagian uang proyek e-KTP kepada anggota DPR, Nazar mengaku tidak tahu dan hanya mendengar dari anggota Komisi II Mustokoweni Murdi. 

Satu-satunya yang ia yakini dan melihat sendiri memberikan uang adalah kepada Ganjar Pranowo, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

3. Novanto klaim pakai kacamata palsu

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Ada yang berbeda dari penampilan Novanto hari ini. Ia mengenakan kacamata dengan bingkai yang lebih tebal. Menurut Novanto, merek kacamata itu palsu dan ia peroleh usai berobat di RSPAD Gatot Subroto.

"Kacamata yang biasa pecah. Jadi, ini pakai kacamata yang biasa, palsu-palsu saja," kata mantan ketua DPR itu. 

Novanto mengaku tidak mempermasalahkan merek kacamata itu tidak asli. Paling tidak ia bisa melihat menggunakan alat bantu penglihatan.

Baca juga: Cerita Setya Novanto di Balik Rutan KPK: Dari Potong Rambut Hingga Kangen Istri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya