Indonesia Gagalkan Upaya Kelompok Pro Papua Merdeka di KTT Negara Melanesia
Mengapa ULMWP ingin Papua merdeka dari Indonesia?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan ke hadapan dunia tidak ada tempat bagi kelompok separatis di KTT Melanesian Spearhead Group (MSG). Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya, melalui keterangan tertulis pada Jumat (16/02).
Hal itu disampaikan kembali oleh Desra, karena kelompok yang menamakan diri Gerakan Bersatu Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) kembali mengajukan diri untuk bisa menjadi anggota di dalam kelompok MSG. Perdebatan kembali terjadi ketika KTT ke-21 digelar Port Moresby, Papua Nugini pada Kamis (16/02).
Apa saja yang disampaikan oleh Indonesia di KTT itu?
Baca juga: 5 Tip Bagaimana Jadi Diplomat Zaman Now Ala Presiden Jokowi
1. Tidak ikut campur negara lain
Pemerintah Indonesia sejak awal menolak mengakui keberadaan ULMWP. Apalagi kelompok itu mengklaim mewakili aspirasi seluruh rakyat di Papua untuk memisahkan diri dari Indonesia. Kampanye itu sudah sejak lama digaungkan, bahkan hingga ke tingkat sidang umum PBB.
Sementara, di MSG, posisi ULMWP masih sebagai pengamat. Mereka bisa saja memiliki peluang itu menjadi negara anggota, tetapi selalu gagal. Padahal, beberapa negara anggota MSG mendukung ULMWP menjadi anggota, termasuk Vanuatu dan organisasi FLNKS.
Oleh sebab itu, Desra mengingatkan agar negara anggota MSG tidak ikut campur negara lain dalam menjalankan program-program kerja sama wilayah.
"Kami mengingatkan agar para anggota terus menjalankan mandat sesuai prinsip pembentukan MSG, termasuk tidak mencampuri urusan negara lain apalagi terkait kedaulatan," kata Desra pada Kamis (15/02).
Ia pun mengingatkan agar MSG tetap fokus pada tujuan bersama mencapai kesejahteraan, pembangunan berkelanjutan, pemerintahan yang baik dan keamanan.
"Untuk itu, perhatian MSG tidak perlu teralihkan oleh isu-isu yang tidak relevan," kata dia.
Baca juga: Gara-gara Cuitan tentang Papua, Paspor Jurnalis BBC Ditahan