TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Keistimewaan Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

Indonesia terpilih jadi anggota tidak tetap selama dua tahun

www.youtube.com/unitednations

Jakarta, IDN Times - Indonesia akhirnya terpilih lagi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perlu dicatat, ini berbeda dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan atau yang kerap disebut negara "P5". 

Anggota tidak tetap Dewan Keamanan gak memiliki eksklusivitas berupa hak veto yang dapat mencegah diadopsinya suatu resolusi. Namun, bukan berarti masuk ke dalam jajaran elit negara itu sia-sia. Nantinya, dalam semua perumusan kebijakan yang bergulir di Dewan Keamanan PBB, maka Indonesia turut serta di dalamnya. 

DK PBB itu badan yang penting lho, guys, karena memiliki peran dan tugas untuk menjaga keamanan dan perdamaian internasional. Artinya, Indonesia bisa memanfaatkan kursi anggota tidak tetap itu untuk mencegah perang meluas dan terus terjadi.

Usai dilakukan melalui voting tertutup pada Jumat (8/6), Indonesia berhasil meraih 144 suara dari 190 negara. Selain menyuarakan kepentingan kebijakan luar negeri Indonesia, pemerintah juga bisa mewakili suara di negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. 

Nah, usai terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB, apa aja yang akan dilakukan oleh Indonesia? Namun, Indonesia baru bisa menggunakan kewenangannya mulai 1 Januari 2019. 

Baca juga: Keren! Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

"Indonesia akan memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global. Untuk itu, Indonesia akan mendorong budaya habit of dialogue agar penyelesaian konflik dapat dilakukan secara damai," ujar Retno dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu dini hari waktu Indonesia.

Menlu perempuan pertama Indonesia itu juga menyebut pemerintah akan berupaya untuk meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan Dewan Keamanan PBB dalam menjaga perdamaian. Pendapat Indonesia ini akan lebih didengar karena sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan ikut terlibat dalam berbagai perumusan kebijakan.

1. Indonesia menjadi bagian perumusan kebijakan Dewan Keamanan PBB

Kementerian Luar Negeri

Apa pun yang bergulir di forum PBB biasanya akan langsung menjadi sorotan dunia, termasuk kebijakan yang dibuat di sana. Apalagi kebijakan yang dibuat di Dewan Keamanan biasanya bersifat mengikat secara internasional.

Memang rotasi bagi negara "P5" sulit kemungkinan untuk terjadi. Mereka yang masuk ke dalam negara "P5" yakni Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Perancis, dan Inggris. Ini menggambarkan lima negara yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar di dunia.

Sementara, untuk mengimbangi itu, PBB kemudian membuka pintu bagi anggota tidak tetap. Dikatakan gak tetap, karena posisinya akan dirotasi setiap dua tahun sekali. Lalu, apa fokus Indonesia usai terpilih menjadi anggota tidak tetap?

2. Isu penanggulangan terorisme juga masuk dalam fokus Indonesia

www.twitter.com/@UN

Fokus lainnya yang menjadi sorotan Indonesia yakni mengenai pemberantasan terorisme dan ekstrimisme. Retno mengatakan Indonesia akan menggunakan kursi di Dewan Keamanan agar terbentuk satu pendekatan komprehensif untuk melawan terorisme, radikalisme dan ekstrimisme.

Indonesia juga akan mendorong kemitraan global agar ada sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan. Menurut Retno, dengan cara ini agenda pembangunan PBB di tahun 2030 bisa tercapai.

3. Indonesia juga akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina

www.twitter.com/@un_pga

Retno juga membawa perjuangan Palestina untuk meraih kemerdekaan penuh ke dalam salah satu agenda sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia selama ini konsisten dan meminta agar Israel gak menjajah wilayah yang memang menjadi teritori Palestina.

Sementara, dalam pandangan pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengatakan walaupun Amerika Serikat kerap menggunakan hak vetonya terkait isu Palestina-Israel, namun pada akhirnya malah menjadi bumerang bagi diri mereka sendiri. Sebagai contoh, dalam unjuk rasa damai di perbatasan Gaza dan telah menewaskan 116 warga Palestina, Negeri Paman Sam justru terisolir.

Saat mereka ingin mengeluarkan resolusi yang meminta dunia internasional agar mengecam kelompok militan Hamas yang bertanggung jawab atas peristiwa itu, malah dicuekin oleh anggota DK PBB. Peristiwa itu berlangsung dalam rapat di markas PBB pada (1/6). Saat dilakukan voting, hanya AS yang setuju dengan resolusi itu. Sebanyak 11 negara anggota DK memilih abstain dan 3 negara yang gak setuju.

Dikutip dari laman Middle East Monitor, Wakil Tetap AS untuk PBB, Nikki Haley, menunjukkan wajah kesalnya.

"Kini sangat jelas terlihat bahwa PBB sangat bias dalam menyikapi isu Israel," ujar Haley.

Indonesia dinilai bisa memanfaatkan celah ini. Hikmahanto mengatakan untuk bisa menggolkan satu resolusi dibutuhkan lobi-lobi ke negara anggota DK PBB lainnya.

"Indonesia bisa melobi ke negara yang memiliki concern yang sama mengenai Palestina," kata dia.

4. Diapresiasi oleh Presiden Jokowi

www.twitter.com/jokowi

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, langsung didengar oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Melalui akun Twitternya, mantan Gubernur DKI itu berjanji akan menggunakan peluang sebagai anggota tidak tetap untuk mewujudkan dunia yang lebih damai.

"Alhamdulilah, Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Kita akan berperan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," tulis Jokowi di akun Twitternya pada Sabtu dini hari.

Kampanye agar Indonesia terpilih sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak 2016 lalu. Bahkan, dua hari jelang pemilihan, Retno masih terus melakukan pertemuan dengan 40 Menlu dan Duta Besar negara anggota PBB.

Sementara, di mata Hikmahanto, terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB ini gak ada kaitannya dengan tahun politik yang ada di Tanah Air. Ia mengatakan niat Indonesia untuk menjadi negara anggota tidak tetap itu, sudah ada sejak tahun 2009 lalu. Saat itu, Indonesia sudah pernah terpilih menjadi anggota tidak tetap pada periode 2007-2008.

"Apa yang dilakukan Bu Menlu yang sekarang kan hanya meneruskan apa yang sudah dimulai sejak 2009 lalu. Pak Jokowi kan ketika itu belum ada (menjadi Presiden)," kata Hikmahanto melalui telepon pada Sabtu dini hari tadi.

Baca juga: 5 Tip Bagaimana Jadi Diplomat Zaman Now Ala Presiden Jokowi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya