Ini Pelajaran yang Bisa Ditiru Indonesia soal Pemberantasan Korupsi dari Inggris dan Denmark
Salah satunya sadar betul korupsi bisa menghancurkan karier dan nama baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia bermimpi suatu saat nanti ingin menjadi negara yang terbebas dari korupsi. Hal itu secara perlahan-lahan diwujudkan dengan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2004 lalu.
Lalu, satu demi satu kasus korupsi kemudian berhasil dibongkar oleh lembaga anti rasuah. Mereka menyasar tidak saja politisi, tetapi juga mantan menteri, hakim, hingga pejabat eksekutif.
Keberhasilan itu kemudian dibuktikan dengan membaiknya peringkat Indonesia di Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dikeluarkan oleh organisasi Transparansi Internasional Indonesia (TII). Walaupun pada tahun 2017, peringkat Indonesia justru merosot dari 90 ke posisi 96 dengan skor yang stagnan yakni 37.
Tetapi, pencapaian Indonesia ini disambut secara positif oleh dunia internasional. Pada tahun 2017, PBB memberikan penghargaan bagi KPK sebagai "best practices" dalam hasil penelitiannya. Kemudian, Duta Besar Kerajaan Inggris, Moazzam Malik dan Duta Besar Kerajaan Denmark, Rasmus Abildgaard Kristensen turut memuji perkembangan pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Malik bahkan mendapat komentar dari para pengusaha Inggris yang beroperasi di Tanah Air, sistem pemberantasan korupsi semakin membaik dari tahun ke tahun.
"Kekhawatiran mereka terkait perilaku korupsi di Indonesia selama lima tahun terakhir sudah menurun. Mereka berpikir situasi pemberantasan korupsi di Indonesia semakin membaik," ujar Malik di Kedutaan Besar Inggris ketika berbicara mengenai evaluasi capaian Indonesia dalam hal pemberantasan korupsi pada Rabu (2/5).
Lalu, apa saja praktik yang dapat kita contoh mengenai pemberantasan korupsi dari Denmark dan Inggris? Notabene dua negara ini selalu ada di peringkat teratas soal negara yang bebas korupsi. Mengapa Indonesia tidak boleh terlalu bahagia ketika dipuji dua negara tadi soal kemajuan dalam pemberantasan korupsi?
Baca juga: Tahan Bupati Mojokerto, KPK Temukan Barang Bukti Uang Korupsi Rp 4 Miliar
1. Penegakan hukum yang konsisten berlaku di Denmark dan Inggris
Dubes Kristensen mengatakan salah satu kunci penting dari pemberantasan korupsi adalah penegakan hukum yang konsisten. Di negaranya, gak perlu ditanya lagi semua penegak hukum sebagai orang yang memikul kepercayaan publik harus benar-benar bersih.
"Karena kalau kalian ingin dipercaya menegakan hukum dan tidak korupsi, maka harus tegas memberlakukan aturan dan sistemnya," ujar Kristensen.
Tetapi, bukan berarti gak ada pejabat di Denmark yang melakukan korupsi. Ia mengaku ada juga beberapa kasus korupsi yang melibatkan pejabat dan mereka tetap diusut. Anggota parlemen pun tidak memilik hak imunitas sehingga kebal dari proses hukum.
Kristensen selaku diplomat senior pun memiliki kewajiban untuk melaporkan kepada otoritas berwenang kalau ia mengetahui adanya praktik korupsi.
"Kalau gak dilaporkan, maka saya pun bisa ikut terseret dan diproses secara hukum," katanya lagi.
Baca juga: Aher Usulkan Gaji Kepala Daerah Naik agar Tak Korupsi, Apa Respons Mendagri?
Baca juga: Kasus Korupsi BLBI Segera Bergulir di Meja Hijau