Jokowi Diberi Sambutan Unik Ala Raja Korea oleh Presiden Korsel
Jokowi pemimpin negara pertama yang mendapat perlakuan itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hubungan Indonesia - Korea Selatan yang memasuki usia 45 tahun terlihat semakin solid. Lihat saja penyambutan yang diberikan oleh Presiden Korsel, Moon Jae-In pada Senin (10/9).
Jokowi dan Ibu Iriana disambut di Istana Changdeok-gung. Ini merupakan kali pertama seorang pemimpin negara disambut di Istana yang didirikan sekitar tahun 1.400an itu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tiba di Istana sekitar pukul 10:30 waktu setempat. Upacara penyambutan dilakukan secara militer, kemudian lagu kebangsaan kedua negara dinyanyikan.
Tarian tradisional Korea digelar untuk menyambut kedatangan Jokowi. Usai penyambutan di pelataran utama, kedua pemimpin kemudian masuk ke bangunan Istana untuk minum teh bersama.
Kedua pemimpin kemudian bergeser ke Istana Kepresidenan yang kerap disebut "Blue House". Di sini, kedua pemimpin kemudian menggelar pertemuan bilateral. Kira-kira apa saja ya yang dibahas di sana?
Baca Juga: Sambangi Korsel, Jokowi Ingin Tingkatkan Kerja Sama Generasi Muda
1. Indonesia dan Korsel sepakat untuk terus memperkuat hubungan bilateral
Dalam pernyataan bersama yang disampaikan oleh Jokowi dan Moon, keduanya kompak mengatakan bersedia memperkuat hubungan kedua negara. Jokowi bahkan berjanji akan ada perubahan yang signifikan dari kerjasama Indonesia-Korsel.
Apalagi negeri ginseng diakui oleh Jokowi sebagai investor ketiga terbesar di Indonesia. Jumlah perusahaan Korsel pun juga banyak yang beroperasi di Tanah Air.
"Perusahaan Korea beroperasi di Indonesia sudah selama bertahun-tahun dan mempekerjakan 900 ribu tenaga kerja," ujar Jokowi seperti dikutip kantor berita Antara pada Senin (10/9).
Investasi Korsel antara lain dibenamkan di bidang baja, besi, petrokimia dan aluminium.
Sementara, di bawah kepemimpinan Moon, Negeri Ginseng telah menyampaikan arah kebijakan baru Korsel yakni memperkuat hubungan dengan seluruh negara di kawasan Asia Tenggara dan India.
Editor’s picks
"Kedua pemimpin melakukan evaluasi kerjasama di antara kedua negara di bidang infrastruktur, termasuk jalur kereta ringan dan generasi tenaga listrik hidroelektrik, dan industri kunci seperti baja dan industri petrokimia," kata perwakilan Istana Kepresidenan Korsel dan dikutip harian Yonhap.
Ada pula kerjasama di bidang pembangunan jalur kereta api, pembangunan real estate, dan sistem transportasi pintar. Keinginan Korsel ini tidak main-main, karena mereka mengincar untuk melipatgandakan nilai perdagangan ke angka lebih dari US$ 200 miliar hingga tahun 2020 mendatang.
Baca Juga: Gresya Polii/Apriyani Bawa Indonesia Pimpin 2-0 Atas Korsel