Jokowi Kenang Titik Awal Bangun Karier Politik: Modal Trust dan Ndeso
Jokowi klaim sekarang posisi RI dipandang dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengenang kembali awal mula ia membangun karier di dunia politik, yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Ia membeberkan dua modal untuk bisa meraih kekuasaan. Pertama, kepercayaan publik, dan kedua, sikap yang dinilai banyak orang 'ndeso'.
"Ketika saya masuk ke dunia politik, yang saya bangun tidak ini, ini dan ini. Hanya satu yang saya fokus bangun, yaitu trust atau kepercayaan, sebab itu hal yang sulit. Orang mau mempercayai saya karena memang terlihat timnya bekerja, kabinetnya bekerja," ungkap Jokowi ketika membuka rapat kerja nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).
Selain berhasil memupuk rasa percaya, kata Jokowi, sikapnya yang dianggap orang 'ndeso' juga adalah kunci sukses lainnya. "Mungkin kalau saya pindah ke base modern, mungkin orang gak percaya," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dengan bermodalkan kepercayaan itu, karier politik Jokowi pada masa lalu pelan-pelan merangkak naik. Dimulai dari jabatan Wali Kota Solo. Ia mengaku terpilih menjadi Wali Kota di Solo selama dua periode.
"Di periode pertama, saya dipilih oleh 37 persen. Lalu, di periode kedua, saya dipilih oleh 91 persen. Jadi, yang namanya membangun trust memang sepert itu," tutur Jokowi.
Ia pun kembali menegaskan sejak awal membangun karier di politik, hanya satu fokusnya, yaitu meraih kepercayaan. Baik kepercayaan di tingkat nasional maupun di level global.
Baca Juga: Masih Tersisa 3 Tahun, Jokowi Perlu Sosok Juru Bicara?
1. Jokowi klaim kini posisi Indonesia dipandang dunia lebih positif
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, kesulitan juga ia rasakan ketika pada awal-awal menjadi presiden. Ia curhat ketika hadir di sejumlah acara multilateral seperti KTT ASEAN, KTT G-20, posisi Indonesia tidak tegak berdiri. Kini, kata dia, ia mengaku bisa lebih percaya diri.
"Sekarang kalau berbaur dengan para pemimpin di ASEAN, G20 hingga APEC, saya minta dan berani mengajukan bargaining posisi, karena saat ini situasi kita lebih baik. Saya minta tempat duduk di sini, di situ saya gak mau. Saya mau posisi foto di sini, di situ gak mau saya," katanya.
Jokowi juga mengaku bisa memilih hadir di acara-acara internasional. Dia mengatakan bila tidak bisa berada di dekat negara tuan rumah yang menyelenggarakan acara, ia enggan hadir.
"Paling tidak (bisa berdiri) di kanan atau kiri tuan rumah. (Posisinya) agak-agak dekatlah, gitu. Kalau ndak, saya ndak mau datang," tutur dia.
Berbicara seperti itu, kata Jokowi, karena ingin menunjukkan Indonesia adalah negara besar dan bukan sembarang negara. Jokowi juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara tujuan yang ideal untuk berinvestasi.
"Karena hidup mati semua negara, adanya di situ, di investasi," ujarnya.