Jokowi: Situasi Usai Pemilu Biasa Saja, Cuma Ramai di Medsos
Jokowi imbau masyarakat kembali bersatu usai Pemilu 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Capres petahana Joko "Jokowi" Widodo mengimbau kepada para elite politik agar tidak lagi memanas-manasi soal Pemilu 2019, yang sudah digelar pada Rabu (17/4) lalu. Imbauan, kata Jokowi, perlu disampaikan karena masyarakat sudah mulai ke kehidupan normal mereka.
"Mereka sudah move on dan kembali bekerja. Saya juga gak merasakan situasi usai pemilu bertambah panas. Biasa saja. Itu yang ramai hanya di media sosial saja," kata Jokowi di program Mata Najwa yang tayang di stasiun Trans 7, Rabu (24/4) malam.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun terus bekerja seperti biasa sambil menunggu hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dirilis. Lalu, apa tanggapan Jokowi soal adanya kekhawatiran masyarakat mulai tak lagi percaya ke KPU?
Baca Juga: Viral Soal Data Form C1 Beda, KPU Akui Kesalahan Input di Situng
1. Jokowi menilai terlalu berlebihan apabila kesalahan input data pemilu disebut kecurangan
Jokowi mengatakan, terlalu berlebihan apabila terbentuk persepsi adanya kesengajaan melakukan perbuatan curang lantaran keliru memasukkan data di Situng KPU. Menurut Jokowi, apabila ada kesalahan tinggal dikoreksi saja.
"Kalau memang perlu dikoreksi ya dikoreksi saja. Ya, namanya jumlah TPS-nya seperti itu (lebih dari 800 ribu)," kata Jokowi ketika ditanya tentang kekeliruan pemasukan data ke Situng.
Walau mengakui secara terbuka telah keliru memasukkan data, bukan berarti KPU tidak lagi dipercaya publik. Dalam pandangan Jokowi, masyarakat tetap percaya KPU sebagai penyelenggara pemilu, tetap netral dan profesional.
"Itu juga terlihat dari survei. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPU masih tinggi," kata Jokowi.
Baca Juga: Ini Alasan Kubu Prabowo Sering Deklarasikan Kemenangan di Pemilu 2019