Keluarga Penumpang Lion Air JT 610 Berharap Masih Ada Mukjizat
Saat ini baru ada enam kantong jenazah yang terisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Suasana sendu terlihat di posko Lion Air yang dibangun di samping Bandara Halim Perdana Kusuma pada Senin (29/10). Pos ini diserbu oleh keluarga penumpang yang pagi tadi berada di dalam pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dari Jakarta menuju ke Pangkalpinang.
Mereka terlihat menunggu informasi terbaru mengenai proses evakuasi yang tengah berlangsung di perairan Tanjung Karawang. Basarnas hingga saat ini telah mengeluarkan enam kantong jenazah.
Eko, seorang staf dari Lion Group kemudian menyampaikan informasi terbaru.
"Bagi keluarga yang ingin beristirahat, kami sudah menyiapkan mobil untuk mengantar bapak dan ibu ke hotel. Silakan hubungi petugas kami," ujar pria yang mengenakan jaket berwarna merah tersebut malam ini.
Hari ini akan berjalan panjang. Sebab, keluarga masih berharap orang yang mereka cintai ditemukan dalam keadaan selamat. Walaupun puing-puing pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 itu sudah mulai ditemukan.
Lalu, apa kata keluarga penumpang mengenai peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air tersebut?
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Pencarian Lion Air JT 610 Selama 24 Jam
1. Penumpang kecewa mengapa Lion Air masih menggunakan pesawat yang pernah bermasalah
IDN Times sempat berbincang dengan Anton, yang adiknya ikut dalam penerbangan ke Bangka Belitung. Sang adik bernama Anto sengaja terbang ke Bangka Belitung untuk mempersiapkan rumah keluarga ayah dan ibunya sebelum keluarga besar akan berziarah.
"Jadi, papa dan mama saya kan memang lahir dan besar di Pangkalpinang. Nah, adik saya itu sengaja ke sana seorang diri untuk bersih-bersih rumah dan makam. Setelah itu, baru keluarga besar kami nanti berkunjung pada bulan Desember," ujar Anton.
Istri Anton sempat ikut hadir di posko. Namun, ia terpaksa dibawa pulang karena terus menangis histeris. Tak percaya suaminya meninggal dalam kecelakaan pesawat. Apalagi Anto meninggalkan dua anak perempuan yang masih kecil, usia 8 dan 6 tahun.
"Adik ipar saya akhirnya saya minta untuk pulang. Biar saya saja yang cari informasi," kata Anton.
Ia mengaku sejauh ini baru diberikan informasi dari petugas Lion Air mengenai proses evakuasi. Belum ada perkembangan apakah adiknya sudah ditemukan.
"Ya, saya masih berharap ada mukjizat lah. Semoga, dia bisa ditemukan dalam keadaan hidup," tutur dia.
Anton pun mengaku tidak habis pikir, mengapa Lion Air justru tetap mengoperasikan pesawat yang pernah bermasalah.
"Harusnya kalau tahu sudah pernah rusak ya ditunda lah penerbangannya. Kan demi keselamatan penumpang," kata dia.
Baca Juga: Ditanya Sanksi untuk Lion Air, Ini Jawaban Presiden Jokowi
Baca Juga: Tangis Sri Mulyani Pecah Saat Temui Keluarga Korban Lion Air