Larangan Mudik Dinilai Tak Efektif, Ketum PKB: Banyak yang Lolos
Sebanyak 1,2 juta warga berhasil mudik meski telah dilarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyoroti pelaksanaan larangan mudik Idulfitri yang berlaku pada 6 Mei-17 Mei 2021. Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu pemerintah dinilai kurang matang dalam mempersiapkan larangan tersebut. Akibatnya sempat terjadi penumpukan di sekitar titik penyekatan.
Salah satu insiden itu terjadi di Pos Tanjungpura, jalur perbatasan Kabupaten Bekasi - Karawang. Pemudik kendaraan roda empat sempat tertahan karena petugas kepolisian melakukan pemeriksaan dokumen. Pengemudi yang tak sabar kemudian menerobos jalur penyekatan karena jumlah petugas tak sebanding dengan angka kendaraan yang hendak mudik.
Maka, Cak Imin mengusulkan agar pemerintah memperbaiki pola penerapan kebijakan larangan mudik. Langkah dan tata laksana yang tepat sasaran menjadi kunci. Dengan demikian aturan larangan mudik tak sekedar formalitas belaka.
"Koordinasi serta kesiapan petugas di lapangan merupakan faktor yang penting, serta kerjasama semua unsur," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis pada Rabu, 12 Mei 2021 lalu.
Cak Imin mengatakan bila kondisi ini tidak diperhatikan maka ancaman kasus COVID-19 usai Lebaran bisa terjadi. Ia pun mendorong publik dan pemerintah untuk belajar dari kasus tsunami COVID-19 di India. Caranya dengan tetap memakai masker meski telah divakinasi.
Apa strategi pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 usai Lebaran nanti? Berapa banyak jumlah pemudik yang berhasil lolos penyekatan?
Baca Juga: MTI: Tolak Pengecualian Mudik Atau Cabut Larangan Mudik Sekalian
1. Cak Imin usulkan pemerintah lakukan tes swab kepada pemudik yang lolos dari penyekatan
Cak Imin menyadari sudah banyak pemudik yang tetap berhasil lolos dari penyekatan petugas kepolisian. Oleh sebab itu, ia berharap otoritas di daerah tujuan pemudik menyiapkan fasilitas karantina mandiri bagi mereka sebelum bertemu dengan keluarga.
"Selain itu harus ada pengawasan ketat dan pendataan ulang kepada pemudik. Mereka juga harus melakukan test swab bagi yang tetap memang memaksakan diri untuk pulang kampung," ujar Cak Imin.
Dengan begitu, lonjakan kasus COVID-19 yang mungkin terjadi usai Lebaran bisa diantisipasi dengan baik.
Baca Juga: [WANSUS] Menko PMK Beberkan Alasan Larangan Mudik Sampai soal Lebaran