Megawati: No, Gak Ada Penundaan Pemilu 2024 Sama Sekali!
"Apa RI gak makin pontang-panting kalau pemilu ditunda?"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa pemilu akan tetap digelar pada tahun 2024. Ini menjadi pernyataan Mega pertama yang disampaikan secara terbuka ke publik dan menjelaskan sikap resmi partai berlambang banteng dengan moncong putih itu.
"2024 sudah jelas. Presiden sudah jelas (menyampaikan sikap), bahwa tidak ada penundaan (pemilu 2024)," ungkap Mega ketika berbicara pada program Kickoff pembentukan BRIN di tingkat daerah dan dikutip dari YouTube BRIN pada Jumat, (22/4/2022).
"Apa gak makin pontang-panting (Indonesia) hanya gara-gara keinginan penundaan (pemilu). Padahal, sudah tegas-tegas dikatakan oleh presiden, tidak ada penundaan (pemilu 2024). Kurang apa lagi?" tanyanya.
Ia mengatakan para pihak yang tetap mengampanyekan agar pemilu 2024 ditunda tak lebih dari permainan politik. "Saya tegas mengatakan gak bisa (pemilu 2024) ditunda! Karena kita mesti hidup, mau memberi makan rakyat dengan apa?" tutur dia lagi.
Menurut Mega, makin menggelidingnya wacana penundaan pemilu 2024 dikhawatirkan bakal mengganggu agenda pemerintah yang lebih besar yakni menyejahterakan rakyat. Oleh sebab itu, ia kembali menegaskan wacana penundaan pemilu 2024 tidak akan bisa terealisasi.
"Makanya saya tegas mengatakan sebagai ketua partai, no! Tidak ada penundaan (pemilu 2024) sama sekali. Tetap, berjalan dengan apa adanya. Mau kurang apa lagi? Maaf, beribu maaf kalau saya berbicara seperti ini di bulan puasa, karena ini hal yang penting bagi siapa? Ya, kita!" kata perempuan pertama yang pernah menjabat presiden di Indonesia.
Apakah sikap dari partai pemenang pemilu bisa membendung niat orang-orang di lingkaran Istana yang mengampanyekan penundaan pesta demokrasi 2024 itu?
Baca Juga: Demo di Depan Luhut, BEM UI Tagih Sumber Big Data Penundaan Pemilu
Baca Juga: Jokowi Didesak Segera Pecat Menteri yang Masih Kampanyekan 3 Periode
1. PDIP memutuskan mundur dari agenda amandemen UUD 1945 karena khawatir ada penyusup
Keseriusan PDIP yang menolak isu penundaan pemilu 2024 ditindak lanjuti dengan menarik diri dari pembahasan amandemen UUD 1945 terkait Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Mereka khawatir pembahasan amandemen bisa disusupi oleh kepentingan tertentu dan pasal yang direvisi justru ikut menyasar ke durasi masa jabatan presiden serta wakil presiden. Sebagai partai pemenang pemilu 2019 lalu, PDIP memiliki 128 kursi di parlemen.
Hal itu diungkap oleh politikus PDIP, Masinton Pasaribu kepada media. Penarikan PDIP dari amandemen UUD 1945, kata Masinton, adalah instruksi langsung Mega.
"Kami sampai harus mengorbankan agenda yang strategis (amandemen PPHN). Kita tarik dulu. Politik itu kan sama seperti dunia intelijen, gak perlu harus dirasa, tapi aromanya bisa dicium," tutur Masinton pada 12 April 2022 lalu di Jakarta.
Ia menambahkan, PDIP memilih mundur sejenak sambil mengatur ulang strategi. Partainya, kata Masinton, tidak ingin sistem ketatanegaraan sampai hancur.
"Kami ingin konstitusi dijadikan panduan atau rambu dalam bernegara. Itu yang kerap disampaikan oleh Mba Puan Maharani sebagai Ketua DPR. Beliau sudah menyampaikan agenda pemilu sudah disepakati antara pemerintah dan DPR yakni 14 Februari 2024," katanya lagi.
Baca Juga: Menko Mahfud: Respons Presiden Jokowi Bantu Redam Demo 11 April