TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Poster Puan-Moeldoko untuk Pilpres 2024, PDIP: Itu Hoaks!

Nama Moeldoko tak pernah masuk daftar survei

Poster Puan Maharani-Moeloko yang dirumorkan akan maju pada 2024 (Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Politikus senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengaku tak nyaman melihat poster berisi rencana deklarasi pasangan capres-cawapres Puan Maharani-Moeldoko di Surabaya, Jawa Timur.

Di dalam poster yang tersebar luas di media sosial, pasangan Puan dan Moeldoko rencananya akan dideklarasikan pada 29 Maret 2021 di Hotel JW Marriott Surabaya. Di dalam poster diketahui pula, acara itu diselenggarakan oleh Pro Bakti NKRI. 

"Itu (poster) jelas-jelas hoaks yang sengaja dibuat untuk mengganggu kewarasan kita," ujar Hendrawan ketika dikonfirmasi oleh IDN Times pada Jumat, 19 Maret 2021, melalui pesan pendek. 

Ia juga menyebut, poster yang menampilkan Puan sebagai capres dan Moeldoko cawapres tak ada sangkut pautnya dengan PDIP. Informasi di dalamnya jelas-jelas palsu. 

Menurutnya, hingga saat ini belum ada instruksi apapun mengenai siapa nama-nama tertentu yang akan diusung di Pilpres 2024. "Sudah dengar dari ketua (Megawati) belum (soal pencalonan nama). Kalau belum (ada), maka artinya Anda ikut berilusi," tutur dia lagi. 

Moeldoko sendiri sudah lama disebut-sebut membajak Partai Demokrat agar bisa dijadikan kendaraan politik pada Pilpres 2024. Posisi yang dia inginkan yakni menjadi presiden. 

Lalu, bagaimana hitung-hitungan peluang pasangan Puan dan Moeldoko di Pilpres 2024, apakah realistis?

Baca Juga: Gagasan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024, Realistiskah?

1. Publik diminta tak percaya dengan poster deklarasi Puan-Moeldoko

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

IDN Times sudah beberapa kali mencoba menghubungi nomor kontak penyelenggara deklarasi itu, Pro Bakti NKRI. Tapi, nomor tersebut tidak aktif. 

Sementara, Hendrawan meminta kepada publik agar tak mempercayai poster Puan-Moeldoko. Ia berharap tak ada warga yang kembali menyebarkan poster tersebut. 

"Jangan sampai narasi dan imajinasi politik kita justru disandera dengan ilusi kambuhan," kata Hendrawan. 

2. Nama Moeldoko tak pernah masuk daftar capres lembaga survei

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Sementara, pengamat politik Adi Prayitno, mengatakan duet Puan Maharani dan Moeldoko sangat mungkin direalisasikan. Tetapi, secara simulasi politik, pasangan itu berat. 

"Karena baik Puan dan Moeldoko elektabilitasnya rendah versi survei. Publik bisa memahami kenapa PDIP membantah poster itu, karena tak masuk akal secara politik. Selain karena poster itu tak bisa dipertanggungjawabkan karena dilakukan oleh pihak luar yang bukan kader PDIP," tutur Adi kepada IDN Times, Jumat 19 Maret 2021. 

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, poster deklarasi Puan-Moeldoko sekedar guyon saja. Pertama, karena PDIP sendiri membantah membuat poster itu. 

"Kedua, secara politik, kalkulasinya tak ideal. Ketiga, penyebar poster juga belum diketahui maksudnya apa," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Ngabalin Sebut Amien Rais Halu Soal Masa Jabatan Presiden Bertambah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya