Ngaku Dekat dari Zaman Soeharto, Golkar Siap Kerja Sama dengan PBB
Golkar-PBB siap kerja sama di pileg dan pilpres 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyambangi kantor DPP Partai Golkar di Jakarta Barat pada Selasa (21/3/2023) sore. Saat tiba di kantor DPP Golkar, Yusril langsung disambut oleh Ketum Airlangga Hartarto.
"Biasa mau bahas isu pemilu," ungkap Yusril ketika ditanyakan oleh media.
Ia pun tak menampik ketika ditanya apakah ada kemungkinan PBB merapat ke dalam koalisi Partai Golkar.
"Berkoalisi boleh," tutur mantan Menteri Sekretaris Negara itu.
Yusril dan elite PBB kemudian diajak ke ruangan yang terletak di lantai atas. Airlangga kemudian membalas pernyataan Yusril tersebut.
"Apalagi lihat Partai Bulan Bintang, benderanya sudah kami kibarkan," kata Airlangga sambil berkelakar.
Elite kedua partai kemudian berdialog selama kurang lebih satu jam. Apa saja yang dibahas oleh Yusril dan Airlangga?
Baca Juga: PPP Rayu PBB Agar Masuk ke KIB, Yusril: Kan Sudah 'Gabung' Sejak 2019
1. Golkar terbuka bekerja sama dengan PBB di Pemilu 2024
Sementara, Airlangga mengatakan bahwa relasi pengurus Golkar dengan Yusril sudah sangat dekat. Sebelum reformasi, Yusril mewakili Utusan Golongan dari fraksi Partai Golkar di parlemen.
"Bahkan, kedekatan itu sudah terjalin sejak zaman Pak Harto (Presiden ke-2)," kata dia.
Ia menambahkan tidak ada ketum Golkar yang tidak mengenal sosok Yusril. Dengan modal kedekatan itu, kata Airlangga, Golkar terbuka untuk bekerja sama dengan Partai Bulan Bintang (PBB) menghadapi Pemilu 2024.
"Bahkan, Partai Golkar menawarkan bagi para ahli di PBB untuk memberikan masukan terkait perundang-undangan dan bisa dibahas di parlemen nanti," ujarnya.
Ia juga menyebut di dalam dialog bersama Yusril sempat disinggung mengenai metode pemilu dengan sistem terbuka atau tertutup. Airlangga menyadari jalan yang dipilih oleh Golkar dan PBB berbeda. PBB mendukung sistem pemilu dengan metode tertutup, sedangkan Golkar sebaliknya.
"Kami sudah sepakat untuk menyerahkan isu itu ke Mahkamah Konstitusi (MK)," katanya.
Airlangga pun tak menampik jelang pemilu 2024, pertemuan dengan PBB bakal ditindak lanjuti. "Khususnya terkait dengan tidak hanya pemilu legislatif tetapi koalisi pemilu presiden," kata Airlangga.
Editor’s picks
Baca Juga: Yusil Sebut PDIP Jadi Kunci Penentu Koalisi dan Capres di Pemilu 2024