TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP: Capres Pemberani yang Dimaksud Jokowi di Musra Pasti Ganjar 

"Ganjar berani tolak kehadiran timnas Israel di Piala Dunia"

Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat menghadiri Musra di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023). (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - PDI Perjuangan mengaku yakin calon pemimpin Indonesia di masa depan yang pemberani dan dirujuk oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo adalah Ganjar Pranowo. Menurut parpol dengan lambang banteng moncong putih itu, Gubernur Jawa Tengah tersebut memenuhi kriteria yang disampaikan oleh Jokowi ketika berpidato di hadapan para relawan pada Minggu, (14/5/2023). 

Sekretaris Tim Koordinasi Nasional Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Deddy Yevri Sitorus, mengatakan Ganjar sudah menunjukkan keberaniannya dengan bersikap bagi negara dan kepentingan rakyat. Ia dianggap tidak sekedar berani secara fisik. Ganjar dinilai rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan rakyat. 

"Ganjar terbukti berani menolak partisipasi Israel yang berisiko menurunkan popularitasnya demi menjaga amanat konstitusi, regulasi dan risiko ancaman kerentanan serta keamanan seandainya Israel jadi bertanding di Piala Dunia U-20," ujar Deddy di dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Senin, (15/5/2023). 

Sementara, individu lainnya, tutur dia, yang kerap masuk ke dalam bursa capres malah tidak berani bersuara demi menjaga popularitas dan ambisi pribadi. Gara-gara menyatakan penolakan tersebut, elektabilitas Ganjar anjlok hingga 8 persen. 

Dikutip dari hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI), elektabilitas Ganjar pada survei Maret 2023 mencapai 27,7 persen. Namun, pada April 2023, elektabilitasnya anjlok ke angka 19,8 persen. 

PDIP juga menilai Ganjar berani lebih memilih kepentingan pemerintah pusat dalam kasus penolakan pembangunan pabrik semen. Alih-alih mengikuti tuntutan para pegiat lingkungan, Ganjar memilih mengambil sikap menjaga rantai pasok dan stabilitas harga.

Berdasarkan informasi, pabrik semen itu memang tidak jadi dibangun di Pati. Pabrik semen dibangun di kota Rembang.

PDIP juga membela Ganjar sebagai bakal capres yang dekat dan mengerti denyut rakyat. Apa buktinya?

Baca Juga: Megawati Umumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP Hari Ini

1. Ganjar dianggap dekat dengan rakyat karena kerap menyapa rakyat di dunia nyata dan maya

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kanan) usai melaksanakan salat id bersama Capres PDIP, Ganjar Pranowo (kiri) di Solo (Dok. Tim Media Ganjar Pranowo)

Lebih lanjut, Deddy mengatakan Ganjar juga sesuai dengan kriteria yang disampaikan oleh Jokowi bahwa calon pemimpin harus dekat dan mengerti denyut suara rakyat. "Rekam jejak kedekatan dengan rakyat itu terlihat di dunia nyata dan melalui media sosial," kata dia. 

Menurutnya, tidak ada capres lain yang memenuhi kriteria kedekatan dan interaksi langsung dengan rakyat. Jejak digital, kata Dedy, jelas menggambarkan hal tersebut.

Padahal, pada April 2022 lalu, Ketua DPP, Puan Maharani menyentil calon pemimpin yang justru lebih rajin dan aktif di media sosial ketimbang bekerja di dunia nyata. Sindiran itu disampaikan oleh Puan ketika melakukan kunjungan kerja di DPC Wonogiri. 

"Kadang-kadang sekarang kita ini suka yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan. Yo wes dia saja walau gak iso opo-opo. Tapi, yang penting dia itu kalau di medsos dan TV nyenengin. Tapi, kemudian gak bisa kerja dan gak deket ke rakyat," kata Puan ketika itu menyentil pemimpin tertentu. 

Publik pun langsung menduga kuat bahwa sindiran Puan itu ditujukan bagi Ganjar Pranowo. 

2. Ganjar dinilai sosok yang pas untuk melanjutkan semua gagasan Jokowi

Presiden Jokowi ajak Ganjar Pranowo naik Pesawat Kepresidenan (Agus Suparto/Fotografer Presiden)

Lebih lanjut, kata Deddy, Ganjar juga adalah sosok bakal capres yang paling mungkin untuk meneruskan dan menyempurnakan gagasan Jokowi. Sebab, diprediksi masih ada sejumlah program ambisius Jokowi yang belum rampung ketika masa tugasnya habis. Menurutnya, Ganjar, tidak akan melenceng dari program tersebut karena ia dan Jokowi dibesarkan di rumah ideologis bersama PDI Perjuangan. 

"Mereka berdua anak-anak ideologis. Bung Karno yang memahami dan sudah terbiasa mengimplementasikan ideologi keberpihakan pada Wong Cilik (marhaenisme), memahami dengan utuh Trisakti yakni daulat politik, daulat ekonomi dan daulat budaya," kata dia. 

"Jadi, bisa dipastikan bahwa Ganjar akan meneruskan dan menyempurnakan Nawacita pembangunan infrastruktur, IKN (Ibu Kota Nusantara), dan cita-cita Indonedsia menjadi poros maritim dunia," tutur pria yang juga menjabat sebagai anggota komisi VI DPR. 

Baca Juga: PPP Resmi Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Tak Sebut Sosok Cawapres

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya