TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernah Merasakan Dipecat, Fahri Hamzah: Welcome to the Club Budiman!

Budiman terima surat pemecatan dari PDIP pada 24 Agustus

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut menanggapi sikap PDI Perjuangan yang menjatuhkan sanksi pemecatan bagi politikus Budiman Sudjatmiko. Sebagai aktivis tahun 1998, Fahri memahami apa yang tengah dialami oleh Budiman. Sebab, dulu ia juga pernah dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2016 lalu. 

Dikutip dari laman resmi PKS, Fahri dipecat dari keanggotaan partai lantaran dianggap telah melakukan pelanggaran berat kode etik. "Saya kira, saya juga pernah dipecat ya. Jadi, welcome to the club!" ungkap Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (25/8/2023). 

Ketika ditanyakan apakah ada niatnya untuk mengajak Budiman bergabung ke Partai Gelora, Fahri menampiknya. Apalagi dulu, Budiman pernah memiliki parpol sendiri bernama Partai Rakyat Demokratik (PRD). 

"(Ajak Budiman bergabung ke Gelora), gak lah. Dia kan orang besar dan pernah punya partai sendiri kan. Jadi, kalau Budiman itu, dia layak lah untuk memikirkan masa depan bangsa ini. Mau dia gabung atau tidak ke partai, itu urusan nanti," tutur dia lagi. 

Budiman akhirnya resmi dijatuhi sanksi pemecatan dari PDIP pada 24 Agustus 2023 lalu. Pemecatan itu dilakukan tanpa dilakukan proses klarifikasi lebih dulu kepada Budiman. Surat pemecatan itu dikirimkan ke rumah Budiman menggunakan jasa kurir. 

Apa alasan PDIP memecat Budiman?

Baca Juga: Resmi Dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko: Saya Menerima

1. Budiman dipecat karena melanggar keputusan partai dengan deklarasi dukungan ke Prabowo

Politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus di depan TMP Kalibata (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara, politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus, mengatakan Budiman dipecat karena telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Salah satunya mematuhi keputusan partai.

Apalagi Budiman justru melakukan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto di saat PDIP sudah mengajukan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di pemilu 2024. Oleh sebab itu, ia mewanti-wanti semua kader agar taat terhadap keputusan partai. 

"Kepada semua kader yang memilih melawan keputusan partai. Dan itu sama untuk semua kader, sama untuk pilkada, pilgub, pileg dan pilpres. Jadi, dasarnya bukan soal dukung siapa, tetapi melawan keputusan organisasi," ujar Deddy melalui pesan pendek kepada IDN Times pada hari ini. 

Ia menggaris bawahi alasan utama PDIP memecat Budiman bukan lantaran mendukung Prabowo sebagai capres, tetapi karena melawan keputusan resmi partai. "Dia sudah menempuh sikap yang melawan dan menyatakan berbeda dari garis keputusan partai," tutur dia lagi. 

2. Budiman tidak akan mengajukan gugatan atas keputusan pemecatan dari PDIP

Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto (tengah) (Dok. Tim Media Prabowo)

Sementara, Budiman mengaku sudah menerima surat pemecatan yang ditandatangani langsung oleh Ketum Megawati Soekarnoputri pada Kamis kemarin sekitar pukul 20:00 WIB. "Betul, (surat pemecatan) sudah diterima tadi malam jam 20.00," ujar mantan Ketum PRD itu kepada media pada Kamis kemarin. 

Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan bila PDIP menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap dirinya. Budiman juga mengaku tidak akan mengajukan gugatan terhadap DPP PDIP yang telah memecatnya. 

Di sisi lain, keputusan pemecatan itu sesuatu yang telah ia prediksi. Meski menurutnya, keputusan pemecatan itu dilakukan tanpa proses klarifikasi. 

"Karena ketika saya dipanggil oleh Pak Komarudin Watubun, itu lebih ke pemanggilan informal. Itu pun membahas soal kunjungan saya ke rumah Pak Prabowo. Tapi, mungkin itu keputusan prerogatif ketua umum ya saya pikir tidak ada alasan untuk memperpanjang ini," ujarnya lagi. 

Maka, keputusan pemecatan itu dianggap sebagai sebuah teguran keras dari sebuah organisasi gerakan politik yang telah dirawat sejak ia masih kecil. "Saya tidak akan menjadikan ini politisasi, banding atau apapun. Jadi, pemecatan saya hanya menghapus catatan administratif saya sebagai kader PDIP tapi tidak menghapus nilai-nilai politik yang saya rawat dari sejak remaja. Dari dalam hati, saya tetap Bung Karno," tutur dia. 

Baca Juga: Politikus PDIP Beberkan Alasan Pecat Budiman Sudjatmiko

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya