Prabowo-Jokowi Bertemu Saat Lebaran, Jokpro: Semoga Bisa Duet di 2024
JokPro tetap kampanyekan agar Jokowi bisa maju di 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Meski Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah meminta agar tidak ada lagi spekulasi perpanjangan masa jabatan, namun tidak serta merta mengubur wacana tersebut. Relawan Jokowi Prabowo 2024 berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal tetap maju di pemilu 2024 mendatang.
Sekretaris Jenderal JokPro 2024, Timothy Ivan Triyono, mengatakan peluang itu masih terbuka lebar. Apalagi Jokowi dan Prabowo di dalam sejumlah kesempatan terlihat semakin erat. Selain turut mendampingi untuk meresmikan BUMN di bidang pertahanan, Defend ID, keduanya juga bersilaturahmi di hari pertama Idul Fitri 1443 Hijriah.
Prabowo turut mengajak putranya Didit Prabowo untuk bersilaturahmi kepada Jokowi di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta. Sementara, Jokowi mengajak Ibu Iriana dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Kepada media, Jokowi mengaku hanya berbincang mengenai hal-hal yang ringan. "Bukan soal politik. Ekonomi juga tidak. Semua hal-hal ringan yang kami bicarakan," kata Jokowi, dikutip dari kantor berita ANTARA, Senin, 2 Mei 2022 lalu.
Prabowo datang secara khusus dari Jakarta ke Yogyakarta untuk bersilaturahmi dengan Jokowi. Setelah itu, ia kembali ke Jakarta untuk bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Ivan pun berharap agar hubungan keduanya tetap mesra hingga di pemilu 2024 mendatang. "Pada akhirnya beliau berdua bisa berpasangan di pilpres 2024, di mana itu menjadi harapan JokPro 2024. Kami berharap dengan bersatunya Pak Jokowi dengan Pak Prabowo dapat membuat Indonesia semakin aman, damai dan sejahtera," ungkap Ivan melalui video pada Senin kemarin.
Apakah masih memungkinkan Jokowi maju kembali di pemilu 2024?
Baca Juga: Jokpro Tolak Penundaan Pemilu 2024, tapi Ingin Jokowi 3 Periode
1. JokPro berharap dengan bersatunya Jokowi-Prabowo di pemilu 2024 bisa akhiri perpecahan
Lebih lanjut, Ivan mengatakan dengan bersatunya kembali Jokowi dan Prabowo dalam pemilu 2024, perpecahan yang terjadi akibat pemilu 2019 lalu bisa segera diakhiri. Tidak ada lagi penyebutan cebong dan kampret bagi pendukung dari masing-masing tokoh tersebut.
"Itu juga yang menjadi harapan JokPro 2024. Kami berharap dengan bersatunya Pak Jokowi dan Pak Prabowo, polarisasi ekstrem itu bisa dihindari, sehingga tidak ada lagi istilah cebong dan kampret. Tidak ada lagi kejadian suami istri bercerai hingga jenazah nenek dilarang disalatkan karena perbedaan pilihan politik," ungkap Ivan.
Ia pun yakin bahwa Jokowi dan Prabowo bakal ikut berkontestasi di pilpres 2024 mendatang. Namun, harapan JokPro agar tidak ada lagi polarisasi ekstrem sudah sulit diwujudkan. Sebab, ketika Prabowo telah merapat ke kabinet Jokowi dan duduk sebagai Menteri Pertahanan, residu pemilu 2019 itu tidak juga hilang.
Hal itu lah yang menimpa dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) Ade Armando yang menjadi sasaran tindak kekerasan di tengah aksi demo besar mahasiswa 11 April 2022 lalu. Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, menyebut apa yang terjadi pada Ade tidak lepas dari residu pemilu 2019. Di mana ketika dilakukan kampanye kental penggunaan politik identitas.
"Pertengkaran di antara pendukung kedua pihak itu yang merupakan dampak dari penggunaan politik identitas masih berlangsung hingga hari ini," kata Wijayanto dalam diskusi virtual pada 13 April 2022 lalu.
Baca Juga: Jokowi-Prabowo ke Kaltim Bareng, Relawan JokPro: Pertanda Duet 2024