Profil Yudo Margono: Anak Petani yang Terpilih Jadi Panglima TNI
Yudo jadi Panglima TNI dari matra AL pertama di era Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tanda tanya publik soal calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa akhirnya terjawab sudah. Presiden Joko "Jokowi" Widodo resmi menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Hal itu diketahui dari surat presiden yang dibawa oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan diterima oleh Ketua DPR, Puan Maharani pada Senin, (28/11/2022). Yudo menjadi Panglima TNI pertama dari matra AL di kepemimpinan Jokowi. Sebelumnya, Panglima TNI di era Jokowi berasal matra Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Darat (AD).
"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono yang sekarang menjabat sebagai KSAL," ungkap Ketua DPR Puan Maharani ketika memberikan keterangan pers pada Senin sore di kompleks parlemen.
Ini menjadi puncak karier Yudo sebagai perwira tinggi di TNI. Padahal, menilik ke belakang, Yudo tak pernah bercita-cita menjadi prajurit TNI.
Namun, usai lulus SMA, Yudo mengikuti langkah teman-temannya mendaftar Akademi ABRI (sekarang disebut TNI). Tetapi, perjalanan yang tidak diduga itu malah mengantarkannya menjadi Panglima Komando Armada I di TNI AL.
Kedua orangtua Yudo juga tak menyangka anaknya lulus seleksi menjadi prajurit TNI. Sesuai dengan tes psikologi yang diambil, Yudo disebut cocok berkarier di TNI AL.
Ia juga mengaku tidak muluk-muluk ketika mengikuti tes seleksi Akademi Angkatan Laut (AAL). Lantaran, ia memiliki keterbatasan ekonomi. Yudo mengatakan ia adalah anak seorang petani sehingga harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
"Kayak saya, katanya saya anaknya petani gak bisa masuk Angkatan Laut (AL). Kalau saya bayar, mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah, habis itu," ungkap Yudo ketika mengisahkan perjalanan hidupnya pada 2021 lalu di sela-sela program pemberian vaksinasi COVID-19.
Lalu, bagaimana perjalanan karier Yudo hingga bisa dipilih menjadi calon tunggal Panglima TNI?
Baca Juga: Jokowi Resmi Tunjuk KSAL Yudo Jadi Calon Tunggal Panglima TNI
1. Yudo terpaksa beristirahat di masjid saat ikut seleksi Akademi Angkatan Laut (AAL)
Lebih lanjut Yudo mengisahkan saat ikut seleksi AAL, ia berangkat dari rumahnya di Madiun menuju ke Surabaya. Ia terpaksa merogoh uang dari koceknya sendiri untuk biaya naik bus pulang-pergi. Selain itu, Yudo juga menggunakan dana itu untuk makan.
Lantaran, tak punya keluarga di Surabaya, Yudo mengaku sampai harus tidur dan beristirahat di sebuah masjid. Ia mengatakan pengalaman hidup itu tak akan pernah ia lupakan seumur hidup.
"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang gak ada saudara (di Surabaya) Mungkin ya seperti itu," kata dia mengenang masa lalunya.
Ia kemudian berhasil lulus dari AAL angkatan XXXIII tahun 1998.
Baca Juga: Puan: Sejak Awal Jokowi Pilih KSAL Yudo Margono Jadi Panglima TNI