TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Jemaah Umrah yang Overstayed, Tiba dari Saudi Malam Ini

Pemerintah Saudi sewa satu pesawat untuk pulangkan WNI

Ilustrasi jemaah umrah (Dok. Kemenag)

Jakarta, IDN Times - Puluhan jemaah umrah yang sempat terjebak di Saudi lantaran penerbangan ke Indonesia dihentikan sementara, akhirnya difasilitasi pulang oleh pemerintah setempat. Pemerintah Saudi menyewa satu pesawat Saudi Airlines untuk memboyong 337 WNI kembali ke Tanah Air. 

Direktur wilayah Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Achmad Rizal Purnama, mengatakan dari 337 WNI itu, tak semuanya merupakan jemaah umrah yang terjebak di Saudi karena imbas dari kebijakan penutupan penerbangan. Ada pula WNI yang dideportasi karena melakukan pelanggaran imigrasi dan tinggal di Saudi sudah melebihi waktu yang ditentukan alias overstayed

"Jadi, yang dipulangkan bukan saja umrah. Jumlah WNI yang dipulangkan ada 337, sesuai dengan data di manifes," ungkap Rizal kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Kamis malam (9/4). 

Rencananya pesawat Saudi Airlines akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 23:00 WIB. Apakah kesehatan mereka sudah dicek sebelum meninggalkan Saudi? Sebab, itu protokol yang diberlakukan oleh masing-masing pemerintah negara untuk mencegah virus corona. 

Baca Juga: Bohong soal Kesehatan, Arab Saudi Ancam Denda Penumpang Rp1,9 Miliar

1. Kemlu memastikan kesehatan WNI dicek sebelum meninggalkan Saudi

ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa

Menurut Rizal, ratusan WNI itu sebelum dipulangkan ke Tanah Air, akan dicek kondisi kesehatannya. Tujuannya agar tidak membiarkan yang terpapar virus corona kembali pulang dan membawa Sars-CoV-2 masuk ke Tanah Air. 

"Sebelum pulang, tentu mereka dicek kesehatan dan dipastikan tidak ada gejala COVID-19," ujarnya lagi. 

Kebijakan ini merupakan inisiatif dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Mereka sempat mengatakan akan membantu memulangkan jemaah umrah yang terjebak di Saudi usai negara petro dollar itu menutup semua penerbangan internasional per (15/3) lalu. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh IDN Times, sesungguhnya ada sekitar 1.500 WNI yang overstayed dan masuk ke Saudi dengan visa umrah. Modus yang biasanya digunakan yaitu usai beribadah, mereka tidak segera kembali ke Tanah Air. Para WNI itu memilih bekerja di sektor informal. 

2. Saudi hanya memfasilitasi WNI pulang dengan visa umrah pada periode September 2019 - 2020

Umat Muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan COVID-19, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, pada 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa

Berdasarkan keterangan dari plt juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, WNI yang dapat menggunakan fasilitas ini adalah mereka yang memperoleh visa umrah periode 1441 Hijriyah atau sekitar September 2019 hingga 2020. Artinya, fasilitas itu tidak bisa digunakan oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Nama Rizieq pun tidak ada di dalam daftar manifes pesawat. 

Informasi mengenai kepulangan ke Indonesia yang dibiayai oleh Saudi sempat disosialisasikan oleh perwakilan RI di Saudi. KJRI di Jeddah sejak (25/3) lalu sudah membuat pengumuman bagi WNI yang ingin pulang maka didorong untuk mendaftar ke situs  https://eservices.haj.gov.sa.

"KJRI Jeddah mengimbau seluruh WNI jamaah umrah yang masuk pada periode umrah tersebut untuk mendaftarkan diri melalui situs https://eservices.haj.gov.sa dengan batas waktu pendaftaran pada Sabtu 28 Maret 2020," demikian pengumuman yang dibuat oleh KJRI pada (25/3) lalu. 

Baca Juga: Saudi Minta Umat Muslim Tunggu Kepastian Soal Ibadah Haji Tahun 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya