Bohong soal Kesehatan, Arab Saudi Ancam Denda Penumpang Rp1,9 Miliar

Arab Saudi menyebut ini cara kurangi wabah COVID-19

Riyadh, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan akan menjatuhkan denda hingga Rp1,9 miliar, bagi orang-orang yang menutup-nutupi kondisi kesehatan sebenarnya dan detail perjalanan di titik-titik masuk penumpang ke tanah suci. Dilansir Reuters, Arab Saudi menyatakan ini adalah cara pemerintah untuk mencegah penyebaran wabah virus corona baru atau COVID-19 ke Saudi.

Per Selasa (10/3), ada sebanyak 20 kasus COVID-19 di Arab Saudi. Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan "penangguhan umrah sementara waktu (moratorium) bagi warga negaranya maupun penduduk di kerajaan." Kebijakan ini adalah perluasan dari yang diambil sebelumnya, di mana hanya warga negara asing yang dilarang mengunjungi Makkah dan Madinah.

1. Arab Saudi menunda perjalanan dari dan menuju sejumlah negara

Bohong soal Kesehatan, Arab Saudi Ancam Denda Penumpang Rp1,9 MiliarUmat Muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan COVID-19, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya di kota suci Mekah, Arab Saudi, pada 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa

Middle East Eye melaporkan Arab Saudi juga menunda izin perjalanan dari dan ke sembilan negara yang memiliki kasus COVID-19. Sembilan negara itu adalah Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Lebanon, Suriah, Irak, Mesir, Italia, dan Korea Selatan. 

Pada akhir Februari lalu, Arab Saudi juga menangguhkan sementara waktu aplikasi visa turis dari beberapa negara yang dianggap berpotensi membawa masuknya COVID-19. Dikutip dari El Arabiya, ada 21 negara yang masuk daftar, termasuk Tiongkok, Filipina, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia.

Bohong soal Kesehatan, Arab Saudi Ancam Denda Penumpang Rp1,9 Miliar(IDN Times/Sukma Shakti)

Baca Juga: Arab Saudi Kini Larang Warganya Umrah Demi Hindari COVID-19

2. Kawasan yang disebut sebagai kota Syiah ditutup

Bohong soal Kesehatan, Arab Saudi Ancam Denda Penumpang Rp1,9 MiliarGambar satelit menunjukkan kelompok kecil mengelilingi Kabah di Masjidil Haram kota suci Mekah, Arab Saudi, di tengah kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 pada 3 Maret 2020. Gambar diambil 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/Satellite image ©2020 Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Riyadh juga memberlakukan kebijakan penutupan Provinsi Qatif sejak Minggu (8/3). Kantor berita Arab Saudi SPA melaporkan wilayah berpenduduk 500 ribu jiwa tersebut menjadi yang pertama ditutup di kawasan Teluk. Dari kasus-kasus COVID-19 di Arab Saudi, sebanyak 11 kasus berasal dari Qatif.

Beberapa dilaporkan tidak menginformasikan kepada otoritas berwenang Arab Saudi, setelah kembali dari perjalanan ke Iran lewat negara-negara Teluk lainnya. Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri "memutuskan menangguhkan izin keluar dan masuk untuk sementara waktu" dari area tersebut. 

3. Arab Saudi menyebut mayoritas yang terinfeksi virus corona baru pulang dari Iran atau Irak

Bohong soal Kesehatan, Arab Saudi Ancam Denda Penumpang Rp1,9 MiliarUmat Muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan COVID-19, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, pada 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa

Reuters mengutip pernyataan pejabat Arab Saudi yang menyatakan sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 baru pulang dari Iran dan Irak, melakukan ziarah ke situs-situs suci Syiah. Yang lain disebut berinteraksi dengan orang-orang yang mengunjungi Iran sehingga tertular.

Arab Saudi pun meminta semua mematuhi aturan untuk meminimalkan penyebaran wabah virus corona. "Seluruh pengunjung yang datang ke kerajaan menggunakan penerbangan internasional, manajer, dan staf alat transportasi lainnya, wajib menghormati imbauan kesehatan lokal dan internasional," kata pejabat Arab Saudi.

https://www.youtube.com/embed/2BlyV2Dv894

Baca Juga: Dirumorkan Meninggal, Arab Saudi Rilis Foto Raja Salman

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya