Survei: Publik Tak Percaya Brigadir J Coba Lecehkan Istri Ferdy Sambo
Mayoritas percaya Brigadir J dibunuh karena alasan tertentu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional pada Selasa (31/8/2022), dengan judul "Penilaian Publik Atas Masalah-Masalah Hukum Terkini dan Kinerja Lembaga Penegak Hukum."
Salah satu persepsi publik yang dipotret lewat survei LSI yakni mengenai tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 77,1 persen responden yang ditanya LSI mengaku tahu soal Brigadir J yang tewas di rumah dinas mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Di dalam survei itu juga terungkap bahwa mayoritas responden tidak percaya Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi. Sebanyak 38,9 persen mengaku kurang percaya tuduhan yang dialamatkan Putri ke ajudannya itu.
Sementara, 37,4 persen responden tidak percaya sama sekali Brigadir J telah melecehkan istri bosnya tersebut. Bila digabung total ada 76,3 persen responden yang tak percaya terhadap alasan yang memicu Sambo secara keji membunuh Brigadir J.
"Hanya sedikit atau sekitar 17 persen masyarakat yang percaya kepada cerita yang dibuat oleh para tersangka utama dalam kasus ini. Dengan kata lain, dukungan masyarakat lebih tertuju kepada langkah-langkah polisi yang sedang dilakukan," ungkap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, seperti dikutip dari YouTube LSI pada hari ini, Rabu (31/8/2022).
Skenario pelecehan ini kemudian berhasil dipatahkan usai tim khusus bentukan Kapolri tak menemukan ada tindak pidana tersebut di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kini, skenario berubah dan disebut pelecehan itu terjadi ketika Putri berada di Magelang untuk menengok putranya yang menuntut ilmu di SMA Taruna Nusantara.
Lalu, apakah tewasnya Brigadir J yang dibunuh oleh atasannya sendiri, jenderal bintang dua, berpengaruh terhadap kredibilitas institusi Polri?
Baca Juga: 5 Potret Ferdy Sambo Akhirnya Kenakan Baju Tahanan dan Tangan Terikat
1. Sebanyak 82,8 persen responden yakin Brigadir J tewas dibunuh karena alasan tertentu
Berdasarkan data LSI, mereka melakukan survei nasional dengan melibatkan 1.220 responden. Mereka berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Margin of error dari ukuran sampel tersebut adalah 2,9 persen. Responden terpilih kemudian diwawancarai dengan cara tatap muka oleh pewawancara terlatih.
Ketika ditanyakan soal apakah Brigadir J tewas akibat baku tembak atau sengaja dibunuh, 82,8 persen responden lebih yakin bahwa personel Polri berusia 27 tahun itu sengaja dibunuh karena alasan tertentu. Hanya 7 persen saja yang percaya bahwa Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer atau Bhrada E di rumah dinas Ferdy Sambo.
Bahkan, sebanyak 75 persen responden mengaku pernah mendengar penjelasan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo ketika mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri. Di sisi lain, sebanyak 61,5 persen responden pernah mendengar bahwa Sambo memerintahkan ajudannya yang lain yakni Richard Eliezer untuk menghabisi Brigadir J.
Baca Juga: Dalam Reka Adegan, Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J di TKP