TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Kenal PT Harsen, Ribka Tjiptaning Bantah Ikut Endorse Ivermectin

"Aku kenal aja enggak (dengan PT Harsen)," kata Ribka

Eks Anggota DPR Komisi IX (sekarang Komisi VII) fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning (Tangkapan layar YouTube DPR RI)

Jakarta, IDN Times - Politikus PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, membantah kenal dengan petinggi PT Harsen Laboratories, produsen obat cacing Ivermectin dengan merek dagang IvermaX12. Ia pun turut membantah temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mengindikasikan berbisnis dengan PT Harsen. 

"Aku kenal aja enggak (dengan PT Harsen). Tapi, mungkin anakku kenal," ujar Ribka ketika dihubungi pada Jumat (23/7/2021). 

Anak Ribka adalah Riyo Kristian Utomo yang sempat mengaku bekerja sebagai Direktur Pemasaran di PT Harsen Laboratories. Riyo sempat mengirimkan kartu namanya kepada IDN Times dan tertulis jabatannya di sana sebagai salah satu petinggi PT Harsen. Namun, belakangan PT Harsen justru menyangkal memiliki pegawai bernama Riyo. 

Ribka juga membantah organisasi sayap PDIP, Baguna, mendapatkan bantuan alat kesehatan dari PT Harsen. Ia mengklarifikasi bantuan alat kesehatan seperti face shield dan hand sanitizer diperoleh dari putranya tersebut.

Anggota DPR yang kini duduk di Komisi VII itu juga menjelaskan, pada 2020 banyak memperoleh sumbangan untuk mengatasi pandemik dari kolega atau Kementerian Kesehatan. Tapi, tak ada dari PT Harsen. 

"Tahun lalu, memang pernah terima face shield dan hand sanitizer, tapi itu yang kasih anakku. Aku mana tahu kalau PT Harsen yang kasih, karena yang nyumbang kan juga banyak seperti dari Kementerian Kesehatan," tutur dia lagi. 

Sementara, ketika IDN Times ingin mengonfirmasi kepada Riyo, nomor ponselnya tidak aktif sejak kemarin. Pesan pendek dari IDN Times pun tidak direspons. 

Bagaimana jejaring PT Harsen dengan Ribka menurut temuan ICW?

Baca Juga: Moeldoko dan Politikus PDIP dalam Pusaran Ivermectin Obat COVID-19

1. Kaitan PT Harsen dengan politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning

Jejaring PT Harsen Laboratories dengan lingkar Istana dan PDI Perjuangan (Tangkapan layar YouTube ICW)

Peneliti ICW, Egi Primayogha, melakukan riset terkait dugaan keterlibatan PT Harsen Laboratories dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dan politikus PDI Perjuangan pada rentang Juni hingga Juli 2021. Ia mengumpulkan data dari akte perusahaan, pemberitaan media, hingga ke media sosial. 

Egi menduga, ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari kehadiran Ivermectin. Itu sebabnya, pemerintah diduga hingga kini masih ngotot untuk menggunakan Ivermectin sebagai obat terapi COVID-19. 

Egi menilai bantahan dari PT Harsen soal status kepegawaian Riyo terkesan janggal. Sebab, saat gudang obat milik PT Harsen disidak selama tiga hari oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Riyo lantang mengaku ia merupakan bagian dari petinggi perusahaan farmasi tersebut. 

"Ini kan menjadi pertanyaan, mengapa PT Harsen harus repot-repot mengklarifikasi Riyo bukan bagian dari perusahaan mereka," ujar Egi dalam diskusi virtual yang digelar pada Kamis, 22 Juli 2021. 

Belakangan, setelah ditelusuri, Riyo juga merupakan kader PDI Perjuangan di DPC Tangerang Selatan. Egi mengatakan, Riyo duduk sebagai Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Budaya PDIP wilayah Tangsel. 

Lantaran temuan itu, Egi pun mempertanyakan apakah Ribka bergerak atas nama pribadi atau turut melibatkan partai berlambang banteng moncong putih itu. Temuan menarik lainnya, rupanya Riyo dulu juga sempat mencalonkan diri menjadi caleg dari PDI Perjuangan pada 2014. Ia maju dari daerah pemilihan Banten 7 namun tak terpilih. 

Riyo Kristian Utomo, eks caleg dari PDI Perjuangan Pemilihan Banten 7 pada 2014 lalu (www.twitter.com/@LALHAclara)

2. ICW sebut ada kedekatan petinggi PT Harsen dengan KSP Moeldoko

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Selain, diduga membangun jejaring lewat politikus partai, PT Harsen juga melakukan lobi-lobi ke lingkar Istana. Egi menilai, jaringan itu dibina melalui Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. 

Sofia Koswara adalah individu yang disebut oleh ICW kerap berkomunikasi dengan KSP. Di media, Sofia mengenalkan diri sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories. Tetapi, di dalam akta perusahaan, kata Egi, nama Sofia tidak tercantum di dalam jajaran direksi. 

Sofia diketahui memiliki peranan sentral dalam proses lobi dan distrbusi Ivermectin. Ia  terkait dengan organisasi nirlaba bernama Front Line Covid Critical Care (FLCCC) yang berbasis di Amerika Serikat. Di sana, Sofia disebut duduk sebagai chairwoman

Organisasi ini pernah mengirimkan surat pada 22 Juni 2021 yang ditujukan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Dalam surat itu, FLCCC meminta agar Ivermectin dipertimbangkan sebagai obat COVID-19. 

"Ivermectin adalah solusi yang dapat menghilangkan COVID-19 dari negara ini," ujar Chief Medical Officer FLCCC, Pierre Kory, secara daring pada 28 Juni 2021. 

Egi menjelaskan, salah satu anggota FLCCC adalah Budhy Antariksa, anggota tim dokter kepresidenan yang juga terlibat dalam proses uji klinis Ivermectin. 

Simpul lain yang menghubungkan PT Harsen dengan KSP melalui perusahaan bernama PT Noorpay Nusantara Perkasa. Di sana, Sofia duduk sebagai direktur dan pemilik saham. 

Egi menemukan putri Moeldoko, Joanina Rachman, tercatat terkait dengan PT Noorpay Nusantara Perkasa. "Joanina adalah salah satu pemilik saham perusahaan tersebut. Dia pemegang saham mayoritas," kata Egi. 

Joanina pun diketahui juga merupakan tenaga ahli yang bekerja di kantor ayahnya di KSP. Kontak antara Moeldoko dengan Sofia juga terjalin, karena PT Noorpay Nusantara Perkasa beberapa kali bekerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), organisasi di mana Moeldoko duduk sebagai ketuanya. 

"Misalnya dalam hal ekspor beras," tutur dia lagi. 

Baca Juga: ICW Ungkap Temuan soal Ivermectin, Moeldoko Pertimbangkan Jalur Hukum

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya