Temui Menhan Yunani, Prabowo Ingin Pererat Kerja Sama soal Alutsista
Kedua Menhan juga membahas konflik di Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Nasional Yunani, Nikolaos Panagiotopoulos, di ibu kota Athena, Jumat, 11 Maret 2022. Prabowo menyambangi Yunani untuk membahas peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara. Selain itu, dia ingin mempererat terkait pendidikan dan pelatihan bagi prajurit TNI.
Ketika tiba di kantor Kemenhan Yunani, Prabowo disambut hangat dengan upacara jajar kehormatan oleh Menhan Panagiotopoulos. Dalam kunjungan itu, Prabowo juga sempat bertemu beberapa pejabat tinggi di sektor pertahanan, yakni Kepala Staf Angkatan Darat, AL, AU, dan Panglima Angkatan Bersenjata Yunani.
"Kami melakukan diskusi yang bermanfaat dan produktif. Yunani dan Indonesia memiliki hubungan yang baik. Bila melihat ke belakang, Yunani adalah salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis pada Sabtu (12/3/2022).
Kedua Menhan juga sempat membahas konflik agresi militer yang terjadi di Ukraina. Apa yang disampaikan Prabowo terkait konflik militer yang belum berakhir tersebut?
Baca Juga: Prabowo Subianto Temui Wakil Menhan Arab Saudi, Bahas Apa Saja?
1. Industri pertahanan RI sudah menjalin kerja sama dengan Yunani untuk produksi teropong bidik senapan
Menurut Prabowo, Indonesia dan Yunani sudah menjalin kerja sama yang baik di industri pertahanan sejak 2015. Perusahaan Yunani, Theon Sensors, sudah bekerja sama dengan PT Pindad untuk memproduksi bersama Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) di Pindad.
"Kedua perusahaan juga membangun lini assembly dan penjualan bersama," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Kerja sama di antara dua industri pertahanan bertujuan agar alih teknologi yang dilakukan bisa berjalan secara maksimal. Lalu, pada akhirnya akan berujung pada peningkatan teknologi industri di dalam negeri.
TBSM hasil kerja sama Pindad dan Theon ini diproduksi di Indonesia dengan memaksimalkan penggunaan material dari dalam negeri. TBSM didesain untuk memiliki resolusi tinggi, performa yang baik dan praktis penggunaannya.
Teropong itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan prajurit di lapangan dalam operasi militer di malam hari dan memenuhi Minimum Esential Force (MEF) TNI dengan potensi pasar meliputi Mabes TNI, TNI AD, Polri, dan pasar ekspor.
Baca Juga: Mimpi Prabowo Modernisasi Alutsista Indonesia yang Usang