TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TGIPF Ajak Masyarakat Ikut Kirim Informasi soal Tragedi Kanjuruhan

Warga bisa hubungi nomor 082135869256 dan alamat ini

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD ketika mendampingi Jokowi ke Malang pada 5 Oktober 2022. (Dokumentasi Polhukam)

Jakarta, IDN Times - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan turut mengajak masyarakat yang memiliki informasi terkait tragedi mematikan 1 Oktober 2022 itu, untuk melaporkannya. Dengan adanya informasi dari masyarakat, diharapkan bisa membantu mengurai kronologi hingga penyebab ratusan orang meregang nyawa usai menonton laga Arema FC VS Pesebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Hingga hari ini, data resmi yang semula tercatat 125 korban jiwa telah membengkak menjadi 131 jiwa. "Selain mendapatkan informasi dan masukan dari pihak-pihak terkait di lapangan, tim juga membuka akses informasi, masukan dari berbagai pihak, baik bertemu langsung dengan tim atau melalui telepon, e-mail, dan akun media sosial," ujar Ketua TGIPF Kanjuruhan, Mahfud MD, melalui pernyataan tertulis, Rabu (5/10/2022). 

Bagi kalian yang memiliki informasi penting untuk membantu kinerja TGIPF, maka bisa dikirimkan melalui:

  • Email: tgipf.kanjuruhan@gmail.com
  • Twitter: @tgipf_malang
  • Instagram: @tgipf.malang
  • Bisa juga menghubungi nomor telepon seluler: 0821 3586 9256

Lalu, apakah anggota TGIPF sudah mulai terjun ke Malang untuk meninjau Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan data-data?

Baca Juga: Sekjen PAN: Kami Rindu Sepak Bola yang Penuh Prestasi, Bukan Tragedi

1. TGIPF akan berada di lapangan mulai 5-9 Oktober 2022

Aparat keamanan berusaha menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, sebagian anggota TGIPF sudah mulai terjun ke lapangan pada Rabu (5/10/2022). Satu tim yang dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) Doni Monardo sudah mulai mengumpulkan keterangan.

Mereka bertemu dengan sejumlah pihak yang dapat memberi petunjuk soal peristiwa mematikan yang terjadi Sabtu lalu. Anggota tim lain, kata Mahfud, akan menyusul pada Kamis (6/10/2022). 

"Rencana kerja tim sudah disusun. Yang bertugas di lapangan sejak hari ini sampai Minggu (9/10/2022). Berikutnya akan dilanjutkan ke tahap analisa dan penyusunan laporan. Lokasi tim berada di Malang, Surabaya dan Jakarta," tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. 

Mahfud sendiri ikut mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo meninjau Stadion Kanjuruhan. Jokowi ikut menemui keluarga korban dan menyerahkan santunan senilai Rp50 juta bagi korban tewas. 

2. Jokowi soroti pintu Stadion Kanjuruhan yang terkunci dan tangga curam

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan dalam kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Lebih lanjut, ketika meninjau Stadion Kanjuruhan, Jokowi menyoroti pintu stadion yang sempat terkunci dan tangga yang terlalu curam. Itu sebabnya, mantan Wali Kota Solo itu memerintahkan Menteri PUPR untuk melakukan audit terhadap semua bangunan yang digunakan di dalam pertandingan sepak bola Liga 1 hingga Liga 3. 

"Saya sudah memerintahkan kepada Menteri PUPR untuk melakukan audit terhadap seluruh bangunan yang digunakan, baik dalam Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, untuk memperbaiki. Baik itu pintu masuk, pintu gerbang, posisi duduk, pagar, dan lainnya sehingga keselamatan penonton dan suporter bisa kita utamakan," kata Jokowi pada hari ini di Malang.

"Sebagai gambaran tadi, saya lihat itu problem-nya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga terlalu curam, ditambah kepanikan," tutur dia lagi. 

Poin lainnya yang disampaikan yaitu Jokowi menugaskan TGIPF untuk mencari fakta terkait peristiwa pada 1 Oktober 2022 lalu. "Diharapkan tim ini bisa menyelesaikan tugas untuk mencari tahu penyebab utama peristiwa 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan," ujarnya. 

Ia menambahkan, TGIPF diberi waktu bekerja selama satu bulan. Sedangkan audit stadion juga diberi waktu yang sama yakni 1 bulan. 

"Karena kalau kita lihat di GBK (Gelora Bung Karno), dengan (kapasitas) 82 ribu orang, begitu (pintu) dibuka, maka 15 menit penonton bisa terurai. Jadi, itu standar yang kita inginkan," katanya. 

Baca Juga: Mahfud: TGIPF Kanjuruhan Dapat Rekomendasikan Sanksi ke Presiden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya