TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiongkok Akui Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terhambat Pandemik

Karyawan Tiongkok sempat tak bisa kembali ke Indonesia

Dok. IDN Times/Kemenhub

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tiongkok mengakui proyek strategis nasional kereta cepat Jakarta - Bandung sempat terhenti karena terdampak pandemik COVID-19. Beberapa karyawan dan manajemen teknis penting sempat tidak bisa kembali ke Indonesia usai merayakan liburan Imlek di Tiongkok. 

"Akibatnya berdampak pada kemajuan proyek dan tidak sesuai dengan kepentingan bersama kedua pihak," ungkap Konselor Bidang Ekonomi dan Bisnis Kedutaan Tiongkok di Jakarta, Wang Liping ketika memberikan keterangan pers virtual pada Rabu (24/6). 

Semula, sebelum ada pandemik, proyek kereta cepat dijadwalkan rampung pembangunannya pada tahun 2021. Namun, hingga April lalu proyek tersebut masih tertunda. 

Tiongkok pun memenuhi permintaan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang meminta agar proyek strategis nasional termasuk pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung, kembali dilanjutkan. Hal itu dibuktikan, kata Wang, dengan kembalinya karyawan asal Tiongkok ke posisi semula. 

"Sehingga, bisa mewujudkan sasaran pembangunan yang diharapkan oleh Pemerintah Indonesia dan menguntungkan rakyat Indonesia," tutur dia lagi. 

Kembalinya karyawan Tiongkok ke Tanah Air untuk melanjutkan pengerjaan proyek sempat disebut sebagai 'jalur cepat'. Apa yang dimaksud jalur cepat itu?

Baca Juga: Kemkum HAM: WNA yang Kerjakan Proyek Strategis Masih Bisa Masuk ke RI 

1. Pekerja asal Tiongkok sempat terhalang kembali ke Tanah Air karena tak mendapat visa

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Menurut Wang Liping, para pekerja asal Negeri Tirai Bambu sempat terhalang kembali ke Tanah Air karena kesulitan memperoleh visa. Baik visa kedatangan maupun visa bisnis. Namun, Wang menyebutkan, saat ini di antara kedua pemerintah tengah dibahas 'jalur cepat'. Ia tidak menjelaskan apa yang dimaksud jalur cepat tersebut. Tetapi, kedua negara diyakini telah berkolaborasi dan menghasilkan suatu solusi yang win-win bagi kedua negara.

"Diyakini bahwa kembalinya pekerja Tiongkok ke posisi kerjanya tidak hanya akan mempercepat pembangunan proyek-proyek di Indonesia, tetapi juga akan memberikan kontribusi bagi pelaksanaan normal baru yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk memulihkan ekonomi," kata Wang.

Direktur utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra pernah mengatakan pada Januari lalu, dari total 14 ribu pekerja proyek strategis itu, sebanyak 2.000 di antaranya merupakan warga Tiongkok. Mereka kesulitan kembali ke Indonesia, karena pemerintah masih menutup penerbangan langsung menuju ke Tiongkok atau dari Tiongkok ke Indonesia. Pemerintah Indonesia sejak (2/4) lalu juga menutup pintu bagi semua pendatang asing untuk mencegah meluasnya pandemik COVID-19. 

2. Menlu Tiongkok menghubungi Luhut untuk membahas jalur cepat kedatangan TKA

Ilustrasi dua orang tenaga kerja asing (TKA) melintas dengan sepeda motor di salah satu pintu masuk pabrik (ANTARA FOTO/Jojon)

Untuk mempercepat proses kembalinya TKA asal Tiongkok ke Tanah Air, maka Menteri Luar Negeri Wang Yi sudah mengontak Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan. Dengan adanya jalur cepat ini, diharapkan pembatasan pergerakan orang di kedua negara tidak lagi ada kendati kedua negara dilanda pandemik COVID-19. 

"Saat ini sedang dibahas fast lane atau jalur cepat untuk personel yang dibutuhkan. Diharapkan jalur ini bisa dijalankan secepat mungkin dan perkembangan kerja sama kedua negara bisa dipulihkan," tutur Wang. 

Sedangkan, Konselor Bidang Politik, Qiu Xinli menyebut jalur cepat itu diharapkan sudah bisa tersedia pada akhir Juni. Hal itu dibahas dalam pembicaraan telepon antara Menlu Wang dengan Menko Luhut. 

"Menlu Tiongkok sudah melakukan pembicaraan telepon dengan Pak Luhut untuk mendiskusikan jalur cepat dan melancarkan kunjungan (personel) dua arah kedua negara," kata Qiu. 

Baca Juga: 500 TKA Tiongkok Ditunda Masuk ke Konawe Hingga Situasi Aman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya