TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TNI Akui Ada Prajurit yang Membelot ke Kelompok Separatis Papua

Satu personel TNI diduga kabur tanpa membawa senjata 

Ilustrasi prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua pada 5 Desember 2018 lalu. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra)

Jakarta, IDN Times - Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan informasi mengenai satu prajurit TNI kabur dan membelot ke Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Suriastawa menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada 12 Februari 2021 dan kembali disuarakan oleh organisasi yang ingin Papua lepas dari Indonesia itu. Suriastawa mengatakan, oknum prajurit TNI itu berasal dari Batalyon Infantri (Yonif) 410/Alugoro dengan inisial Pratu LYM. 

"Jadi, media pendukung OPM membuat berita tentang kaburnya oknum prajurit TNI dari Yonif 401. Meski hal itu benar, tapi kejadiannya tanggal 12 Februari 2021 lalu. Itu bukan kejadian baru dan sudah pernah diberitakan di media," ungkap Suriastawa ke media, Jumat (16/4/2021). 

Ia memastikan, meski Pratu LYM memutuskan membelot ke TPNPB-OPM namun ia tak membawa senjata. "Oknum prajurit itu kabur dari pos tanpa membawa senjata. Hingga saat ini yang bersangkutan tidak jelas keberadaannya," tutur dia lagi. 

Lalu, apa konsekuensi bagi Pratu LYM lantaran membelot ke kelompok yang hendak dilabeli sebagai organisasi teroris itu?

Baca Juga: Penyelundupan Senpi Ilegal ke KKB, Polri Janji Ungkap Pelaku Peredaran

1. TNI sudah setop hak-hak Pratu LYM karena diduga membelot

Ilustrasi Pulau Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Suriastawa, hingga kini belum diketahui alasan Pratu LYM membelot. Pihaknya kini tengah fokus membawa dia kembali pulang. Pihak TNI telah melakukan sejumlah langkah untuk mempersempit wilayah penyebaran OPM. 

"Sehingga, nanti tersisa dua pilihan bagi dia, yakni menyerah dan bergabung kembali dengan NKRI lalu membangun Papua, atau terus diburu oleh anggota TNI," ungkapnya. 

Meski begitu, seandainya Pratu LYM kembali, hak-haknya telah dihentikan. Sebab, ia sudah melarikan diri dari pos lebih dari tiga hari. 

"Gaji dan hak-hak dia telah disetop," kata Suriastawa lagi. 

2. TNI tak yakin Pratu LYM menghilang karena diculik

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Suriastawa mengaku yakin bahwa salah satu personel TNI itu sudah membelot. Sebab, hal itu sudah disampaikan oleh pihak TPNPB-OPM. 

"(Kabar) dari kelompok itu, TPNPB menyampaikan memang dia mau bergabung masuk ke sana. Kalau memang diculik (TPNPB), pasti mereka lebih bangga menyebutkan. Tapi ini pasti dia (prajurit yang membelot) melarikan diri (dari TNI)," kata dia lagi. 

Ia pun mengimbau kepada masyarakat di Illaga dan wilayah sekitarnya agar berhati-hati serta waspada. Sebab, menurut TNI, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sedang merasa frustasi. Saat ini, di tubuh OPM (Operasi Papua Merdeka) memiliki tiga kelompok. 

"Front politiknya frustrasi karena upaya menggagalkan revisi UU Otsus tidak berhasil. Front bersenjata frustrasi karena posisinya makin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI. Front klandestinnya juga frustrasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar," tutur dia. 

Baca Juga: Media Asing Soroti Deklarasi Benny Wenda Bentuk Pemerintahan di Papua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya