Uzur Seperti Nanggala-402, Perlukah KRI Cakra-401 Tetap Dioperasikan?
KRI Cakra-401 sedang menjalani overhaul sejak 2018
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kapal selam yang dimiliki TNI Angkatan Laut kini hanya tersisa empat unit, usai KRI Nanggala-402 tenggelam pada 21 April 2021. Namun, dari empat unit kapal selam itu, hanya tiga KRI yang dapat dioperasikan.
KRI Cakra-401, yang seusia dengan KRI Nanggala-402 dan juga dibuat di Jerman, sedang menjalani perbaikan menyeluruh atau overhaul di galangan kapal PT PAL Indonesia, Surabaya.
Kepala Departemen Humas PT PAL Indonesia, Utario Esna Putra, mengatakan proses overhaul sudah berjalan sejak Januari 2018. Artinya, kapal selam jenis 209/1300 masuk bengkel bukan karena insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Kalau yang namanya overhaul itu kan pasti lama. Sebab, proses pengetesannya itu pun dilakukan serial, tidak bisa paralel," ungkap Utario ketika dihubungi IDN Times pada Kamis (29/4/2021).
"Ini kan docking yang biasa," katanya lagi.
Lalu, apa saja yang diperbaiki melalui proses overhaul di galangan kapal milik PT PAL Indonesia?
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, TNI AL Tersisa Punya Empat Kapal Selam
1. KRI Cakra-401 jalani overhaul untuk kembalikan performa
Menurut Utario, ada banyak item dan platform yang diperbaiki pada KRI Cakra-401. Ia tidak bisa merinci lingkup pekerjaan overhaul kapal selam milik TNI AL, karena data tersebut masuk informasi terbatas.
"Namun, gambaran besarnya overhaul itu mengembalikan performa kapal selam seperti semula," kata Utario melalui pesan pendek.
"Yang dimaksud dengan performa itu kecepatan, daya jelajah, hingga ketahanan (di bawah dan permukaan air). Sedangkan, SAT (Sea Acceptance Test) itu uji coba untuk mengetahui performa kapal. Ada parameter yang ditentukan," imbuhnya.
Utario mengatakan ketika proses overhaul selesai, maka PT PAL akan menyampaikannya ke publik. Namun, biaya yang dibutuhkan untuk proses overhaul tersebut yang akan menyampaikan adalah Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: [CEK FAKTA] KRI Nanggala 402 Tenggelam karena Ditembak Kapal Asing