TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Video Capres Tampar Wamen Dihapus, Relawan Prabowo Tetap Lapor Polisi

Relawan Prabowo Mania 08 akan laporkan Kamis

Ketua Relawan Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer mengatakan pihaknya bakal tetap melaporkan pemilik akun media sosial yang menyebarkan narasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menampar Wakil Menteri Pertanian, ke kepolisian.

Padahal, salah satu penyebar narasi yaitu Kanal Anak Bangsa (KAB) sudah menghapus video opininya. Penjelasan disampaikan langsung oleh CEO dan host Kanal Anak Bangsa, Rudi S. Kamri. 

"Kawan-kawan akan tetap melakukan pelaporan. Kami akan melaporkannya pada Kamis besok," ujar Immanuel kepada IDN Times melalui telepon, Rabu (20/9/2023). 

Selain YouTube Kanal Anak Bangsa, Relawan Prabowo Mania 08 juga melaporkan narator Seword TV, Alifurrahman Asyari dan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurutnya, meski Rudi telah menghapus video opini yang menyebut Prabowo menampar dan mencekik Wamentan, tetap saja niatnya dari awal sudah tidak baik. 

"Dia kan menyadari bahwa dia salah. Kedua, sudah tahu (informasi yang disampaikan di media sosial) salah, kenapa masih tetap disebarkan?" tutur Immanuel. 

Ia menyebut pelaporan ke Bareskrim Polri, yakni tuduhan dua pemilik akun media sosial itu sudah menyebarkan kabar bohong. Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Noel itu menilai hoaks menyangkut Prabowo kerap muncul saat ia maju menjadi capres. Mulai dari isu tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) hingga sosok yang temperamental. 

"Kami melihatnya isu-isu semacam ini menyerang Prabowo di saat Prabowo selalu nyapres. Ini kan isu lima tahunan dan kami gak suka," ujarnya. 

Immanuel pun menyadari Prabowo meminta kepada semua kader dan relawan, agar sabar menghadapi berbagai tuduhan yang ada jelang Pemilu 2024. Namun, menurut dia, isu Prabowo menampar Wamentan sudah tak bisa ditoleransi, sebab pihak yang menyebarkan hoaks terlalu keji. 

"Mereka tidak hanya menyerang Prabowo tetapi Pak Jokowi juga. Pak Jokowi kan juga sudah menyampaikan tidak ada kejadian (penamparan) itu. Wamen juga menyampaikan hal yang sama. Bagi kami hal-hal semacam ini bahaya sekali, artinya presiden pun sudah tak dipercaya," katanya. 

Baca Juga: Dituding Tampar Wamentan, Prabowo: Itu Tidak Benar, Ketemu Saja Jarang

1. Upaya pelaporan Sekjen PDIP dan pemilik akun medsos pro Ganjar tak menyalahi keinginan Prabowo

Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Noel menyebut sikap mereka yang kukuh melaporkan Sekjen PDIP dan dua pemilik akun media sosial itu, tidak menyalahi keinginan Prabowo. Diketahui, pada program Mata Najwa, Prabowo menyatakan tidak akan memperkarakan secara hukum kepada pihak-pihak yang menyebarkan rumor tersebut.

Prabowo menyerahkan kasus ini kepada Tuhan. Mantan jenderal di Kopassus itu percaya fitnah yang keji akan berbalik lebih kejam ke pelakunya. 

"Kan kami tidak melanggar hukum. Yang diminta oleh Pak Prabowo agar jangan sampai ada perbuatan melanggar hukum," kata dia. 

Noel pun tidak mempermasalahkan bila ia dipersepsikan publik seolah-olah melaporkan ke Polri karena disuruh Prabowo.

"Jangankan Pak Prabowo bergerak, gak bergerak aja tetap difitnah. Jadi kami gak ngaruh. Diam aja difitnah, ya udah kita bergerak aja sekalian," ujarnya. 

Baca Juga: Relawan Prabowo Laporkan Sekjen PDIP Terkait Isu Tampar Wamen

2. Relawan Prabowo Mania 08 tak akan mau didamaikan, ingin berujung vonis bui

Ilustrasi borgol. (IDN Times/Mardya Shakti)

Noel juga menyebut pihaknya tidak akan mengubah sikap meski nantinya pemilik akun Seword meminta maaf. Ia juga menolak seandainya polisi akan mendamaikan lewat proses keadilan restoratif. 

"Gak, gak bisa (didamaikan)! Gak ngaruh meski mereka sudah minta maaf sekalipun. Jadi ini harus dibui. Ini berlaku untuk pendukung Pak Prabowo, Mas Ganjar, dan Mas Anies. Jadi konsekuensi dari kejahatan ini berlaku untuk siapapun karena kan kami punya komitmen untuk menjaga demokrasi," tutur dia. 

Noel ingin agar anasir kebencian dan hoaks sudah tidak ada jelang Pemilu 2024. Noel meyakini narasi video itu tidak mewakili sikap resmi PDIP. Namun, ia yakin Alifurrahman dan Rudi merupakan pendukung Ganjar. 

"Tapi, saya yakin itu tidak selaras dengan perintah PDIP dan sikap Mas Ganjar. Jadi tayangan itu saya yakin bukan atas instruksi PDIP. Karena PDIP itu partai ideologis dan tidak mungkin mereka melakukan itu," ujarnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya