Wakil Bupati Bekasi Mengaku Tak Tahu-Menahu Soal Proyek Meikarta
Dokumen perizinan Meikarta ada yang dibuat 'backdate'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengaku sama sekal tidak tahu mengenai kongkalikong penerbitan izin untuk membangun kawasan kota terpadu Meikarta di Cikarang, Jawa Barat. Pernyataan itu disampaikan Eka usai dimintai keterangan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (21/11). Ia dipanggil ke gedung antirasuah sebagai saksi untuk tersangka petinggi Lippo Group, Billy Sindoro.
"Kalau saya sih, tidak tahu apa-apa soal Meikarta," ujar Eka usai diperiksa oleh penyidik sore tadi seperti dikutip Antara.
Ia pun mengaku tidak mengenal dengan Direktur Operasional PT Lippo Group, Billy Sindoro yang kini berstatus tahanan KPK. Ia diduga telah menyuap Bupati Bekasi non aktif, Neneng Hassanah Yasin senilai Rp13 miliar. Namun, yang baru direalisasikan sebesar Rp7 miliar.
Lalu, keterangan apa yang dibutuhkan penyidik KPK dari Eka?
Baca Juga: Bupati Neneng Yasin Kembalikan Uang Suap Proyek Meikarta Rp3 Miliar
1. KPK mendalami rekomendasi yang diberikan oleh Pemkab sebelum izin diterbitkan
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan pemeriksaan terhadap Eka mengonfirmasi soal rangkaian proses perizinan pembangunan proyek Meikarta. Menurut penyidik lembaga antirasuah, Eka diduga mengetahui bagaimana rangkaian proses yang dilalui oleh pengembang hingga akhirnya izin untuk membangun diterbitkan.
"Tentu saja, kami memandang yang bersangkutan mengetahui beberapa bagian dari rangkaian proses perizinan. Yang dimaksud dengan rekomendasi-rekomendasi sebelum IMB terbit, itu yang perlu didalami," ujar Febri di gedung KPK pada hari ini.
Sejak awal, KPK sudah mengendus ada dugaan penyimpangan yang dilakukan saat proses izin pembangunan proyek dengan total luas 800 hektare diterbitkan.
"KPK juga mendalami kaitan suap yang diberikan kepada Bupati Bekasi dan sumber uang yang digunakan untuk menyuap ke beberapa pejabat dan pegawai Lippo Group," kata dia lagi.
Baca Juga: Petinggi Lippo Group Bantah Bahas Proyek Meikarta dengan Bupati Bekasi