WNI di Amerika Serikat Antusias Ikuti Pemilu 2019
Pemilu di Amerika Serikat digelar pada 13 April 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Euforia pemilu presiden dan legislatif tidak hanya dirasakan di Indonesia, namun juga di luar negeri. Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) ada 2.058.191 calon pemilih yang mencoblos pada April mendatang. Salah satunya berada di Amerika Serikat.
Menurut pejabat fungsi penerangan dan sosial budaya KJRI New York, Rima Sundusita, sebagian besar WNI yang mendaftarkan diri ke PPLN New York begitu antusias untuk menggunakan hak pilihnya.
"Bahkan, mereka menggunakan berbagai pintu untuk menanyakan prosedur pendaftaran diri baik melalui telepon langsung, e-mail, WhatsApp, dan melalui media sosial PPLN serta KJRI New York," ujar Ketua PPLN New York, Indriyo Sukmono, dalam keterangan tertulis pada Kamis (28/2) lalu.
Ia menjelaskan pemilu di luar negeri akan digelar lebih awal dan serentak pada periode 8-14 April. KPU memiliki penjelasan khusus mengenai pemungutan suara yang dilakukan lebih awal.
"Kami sediakan durasi waktunya selama satu minggu pada 8-14 April. Nah, mereka silakan memilih antara Senin sampai Minggu," ujar Ketua KPU, Arief Budiman pada (17/2) lalu.
Bagaimana persiapan di PPLN New York satu bulan jelang pencoblosan suara?
Baca Juga: Anak Rantau, Ini Cara Nyoblos Tanpa Harus Mudik di Pemilu 2019
1. Daftar pemilih tetap di New York 11.582 orang
Data dari KJRI New York tertulis ada 11.582 calon pemilih yang tersebar di 13 negara bagian di wilayah kerja PPLN KJRI New York, yaitu meliputi New York, Connecticut, Maine, Massachusetts, New Hamphsire, Rhode Island, Vermont, Delaware (DE), New Jersey (NJ), Pennsylvania (PA), North Carolina (NC), South Carolina (SC), Virginia (VA) dan West Virginia (WV).
Warga Indonesia di New York melihat antusiasme WNI di Amerika Serikat jauh lebih tinggi menghadapi pemilu 2019 dibandingkan pemilu lima tahun sebelumnya. Robinson Sinurat, merupakan salah satu WNI yang berpendapat demikian. Salah satu penyebabnya, dalam pandangan Robinson, karena WNI mulai melek politik.
"Kita bisa menilai dari opini masyarakat Indonesia di media sosial setelah debat presiden baru-baru ini. Menurut observasi saya, semakin banyak juga generasi millennials yang turut berpartisipasi di pemilu tahun ini. Jadi semakin seru," kata Robinson seperti dalam keterangan tertulis PPLN New York.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo: Isu e-KTP WNA Sengaja Dimunculkan Jelang Pemilu 2019