TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WNI yang Kena Virus Corona di Diamond Princess Bertambah Jadi 4 Orang

4 WNI kini dirawat di rumah sakit di Tokyo dan Chiba

Awak media berkumpul di depan kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif untuk virus corona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pada 10 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Jakarta, IDN Times - Di saat masa karantina di kapal pesiar Diamond Princess resmi berakhir hari ini, Rabu (19/2), jumlah WNI yang terinfeksi virus corona justru bertambah menjadi empat orang. Hal itu disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha pada hari ini di Jakarta Selatan. 

"Hingg hari ini 19 Februari 2020, kami mendapatkan informasi ada empat WNI yang terinfeksi virus corona di kapal Diamond Princess," ungkapnya. 

Dua WNI dirawat di rumah sakit yang ada di Chiba. Sisanya dirawat di Kota Tokyo. Menurut Judha, perwakilan dari KBRI Tokyo sudah mengunjungi kedua rumah sakit itu untuk memastikan bahwa penanganan medis yang diberikan adalah yang terbaik. 

"Pihak keluarga juga telah dihubungi untuk menyampaikan perkembangan kondisi mereka," tutur dia lagi. 

Lalu, bagaimana nasib dari 74 WNI asal Indonesia yang masih berada di kapal pesiar itu? Apakah mereka diizinkan untuk turun dari kapal?

Baca Juga: Kemenkes akan Evakuasi 78 WNI dari Kapal Pesiar Diamond Princess

1. Seluruh kru kapal pesiar Diamond Princess akan dilakukan tes kesehatan

Sebuah bus tiba dekat kapal pesiar Diamond Princess di mana ratusan penumpang dinyatakan postitif terjangkit virus corona, di Terminal Dermaga Pesiar Daikoku di Yokohama, Tokyo bagian selatan, Jepang, pada 16 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Menurut perwakilan dari KBRI Tokyo, Eko Junor, semua kru kapal pesiar akan dites kondisi kesehatannya. Diprediksi proses pemeriksaan kesehatan itu akan rampung pada Jumat (21/2). Proses pengetesan kesehatan dilakukan dengan mengacu kepada standar badan kesehatan dunia (WHO). 

Sementara, menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, seluruh kru kapal asal Indonesia baru diizinkan untuk meninggalkan Diamond Princess apabila hasil tesnya negatif. Namun, berdasarkan pemberitaan media lokal, otoritas Jepang meminta proses karantina akan dilakukan dari awal bila hasil tes kesehatan menunjukkan ada yang positif terjangkit virus corona. 

Judha menjelaskan penanganan WNI di kapal Diamond Princess masih terus dibicarakan dengan kementerian terkait di dalam negeri, termasuk Kemenkes. 

2. Ratusan penumpang yang tidak terjangkit virus corona boleh meninggalkan Kapal Diamond Princess

Penumpang melihat ke luar dari dek kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pada 12 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Laman Japan Times edisi Rabu (19/2) melaporkan ratusan penumpang Diamond Princess yang tidak terjangkit virus corona boleh meninggalkan kapal. Sebab, masa karantina sudah berakhir. 

Dari laporan media setempat, ada sekitar 500 penumpang yang telah turun. Sebagian besar dari mereka adalah orang lansia. Banyak di antara mereka yang menumpang bus yang disediakan oleh Pemda Yokohama. Sebagian ada yang meminta diantarkan dengan menggunakan taksi, tetapi ada pula yang dijemput oleh pihak keluarga. 

"Saya lega akhirnya turun dari kapal. Saya mau pulang ke rumah dan beristirahat," ujar seorang pria berusia 70 tahun kepada media. 

Kapal yang mengangkut 3.700 penumpang dan kru itu berangkat dari Yokohama untuk berlayar selama 16 hari. Lalu, kapal berhenti di Hong Kong, Vietnam, Jepang, dan Taiwan. Tetapi, kehebohan terjadi ketika seorang penumpang pria berusia 80 tahun turun di Hong Kong. Ia kemudian didiagnosa positif terkena virus mematikan corona.

Kapal akhirnya berlabuh di Pelabuhan Yokohama dan dikarantina selama 14 hari. Para penumpang yang memiliki kamar dengan jendela atau balkon diminta untuk tetap berada di sana. Sementara, kru kapal justru diminta tetap bekerja dan melayani permintaan untuk mengantarkan makanan ke dalam kamar penumpang. 

Baca Juga: Masa Karantina Usai di Diamond Princess, Menlu Kontak Dubes Jepang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya