Hadiri Agenda ICG/IOTWMS di Paris, BMKG Dorong Tsunami Ready Community
Ini 12 indikator yang ditetapkan UNESCO-IOC
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang juga Chair of Intergovernmental Coordination Group for Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (Chair ICG/IOTWMS), Dwikorita Karnawati, mendorong negara-negara di dunia untuk mempercepat terbentuknya Tsunami Ready Community.
"Masyarakat senantiasa siap siaga dan tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami," kata Dwikorita saat sidang di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis.
Tsunami Ready Community adalah program peningkatan kapasitas masyarakat, dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO-IOC.
Di Indonesia, Tanjung Benoa menjadi komunitas pertama yang mendapatkan pengakuan internasional dari UNESCO Intergovernmental Oceanographic Commission (UNESCO-IOC) sebagai Tsunami Ready Community.
Baca Juga: Jelang G20, BMKG Ingatkan Bali Diapit 2 Sumber Gempa Bisa Picu Tsunami
1. Predikat Tsunami Ready Community tercapai apabila semua pihak terlibat
Dwikorita mengatakan, predikat Tsunami Ready Community akan tercapai apabila semua pihak terlibat dengan berkolaborasi dan bersinergi. Sehingga 12 indikator yang ditetapkan dapat dipenuhi dengan baik.
“Butuh keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk mempercepat terwujudnya tsunami ready community ini," ungkap Dwikorita di ajang pertemuan tahunan Intergovernmental Oceanographic Commission-Executive Council (IOC-EC) ke-55 yang digelar pada 14-17 Juni 2022.
"Tidak hanya pemerintah, namun juga pihak swasta, akademisi, komunitas, termasuk rekan-rekan media di dalamnya,” ujar dia, melanjutkan.
Baca Juga: Mitigasi Bencana, GeoDipa Bersama BPBD dan PVMBG Bentuk Emergency Response Team