Kasus Oknum TNI Diduga Aniaya Warga Papua Dituntut Harus Selesai
Amnesty minta dibentuk tim pencari fakta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Viral video diduga prajurit TNI menganiaya seorang warga sipil Yahukimo, Papua. Video tersebut salah satunya diunggah akun X @giyai_yohanes.
Dalam video pertama berdurasi 15 detik, terlihat seseorang yang direndam di dalam drum sedang dipukuli dan ditendang di bagian kepala. Itu dilakukan sekelompok orang yang di antaranya memakai seragam TNI.
Video kedua berdurasi 30 detik juga menggambarkan penyiksaan terhadap orang yang sama. Namun, kali ini seseorang itu diiris punggungnya menggunakan pisau sangkur.
"Kejadian ini adalah penyiksaan kejam yang sungguh merusak naluri keadilan. Menginjak-injak perikemanusiaan yang adil dan beradab. Kepada keluarga korban, kami menyatakan duka mendalam. Tidak seorangpun di dunia ini, termasuk di Papua, boleh diperlakukan tidak manusiawi dan merendahkan martabat, apalagi sampai menimbulkan hilangnya nyawa," kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid, dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).
1. Aparat abaikan soal kemanusiaan
Menurut Usman, pernyataan-pernyataan petinggi TNI dan pejabat pemerintah lainnya soal pendekatan kemanusiaan maupun kesejahteraan, menjadi tidak ada artinya sama sekali dan diabaikan aparat di lapangan.
"Tindakan itu bisa terulang karena selama ini tidak ada penghukuman atas anggota yang terbukti melakukan kejahatan penculikan, penyiksaan, hingga penghilangan nyawa," ujar Usman menegaskan.
“Bantahan Pangdam Cendrawasih adalah contoh pernyataan yang terkesan menutupi. Reaksi ini bisa membuat bawahan merasa dilindungi atasan saat terlibat kejahatan," lanjut dia.
Baca Juga: Polisi Selidiki Video Penyiksaan Warga Papua oleh Aparat