Pengelolaan Taman Ismail Marzuki Dikaji Ulang
Agar tak bertujuan cari profit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini sedang mengkaji ulang terkait pengelolaan Taman Ismail Marzuki atau TIM. Hal itu dilakukan agar pengelolaan TIM bisa berlandaskan pada orientasi pelestarian kebudayaan, bukan bisnis.
"Saat ini, sedang dikaji ulang bagaimana sebaiknya mengelola TIM ke depan. Sesuai dengan arahan Pj Gubernur yang sudah berdiskusi dengan Dirjen Kebudayaan, memang pengelolaan TIM ini ibarat sebuah investasi kebudayaan. Tidak bisa dinilai dari sisi profit," kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: DPRD DKI Sayangkan Planetarium di Taman Marzuki Ismail Tak Berfungsi
1. Kaji ulang sesuai prinsip jaga integritas
Iwan juga menyatakan Pemprov saat ini sedang mengkaji mana yang lebih baik dari sisi tata kelola ke depan. Mereka ingin pengelolaan bisa bersifat efisien, tanpa membebankan anggaran Pemprov, namun bisa menjaga prinsip integritas.
"Sesuai prinsip menjaga integritas, arahannya begitu. Kemudian, efisiensi dan tidak memberatkan alokasi anggaran Pemprov secara terus menerus. Kami, dari Disbud, sudah mempersiapkan diri untuk pengelolaan transformasinya adalah dari unit pengelola PKJ TIM menjadi badan layanan umum daerah atau BLUD," ujarnya.
Baca Juga: Festival Literasi Hadir di Taman Ismail Marzuki, Hibur Penyuka Sastra