TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Reuni Aktivis 1998: Reformasi Masih Dikorupsi! 

Para aktivis 1998 temu kangen di Jakarta

Konsolidasi aktivis 98 di Jakarta memperingati 25 tahun reformasi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Para Aktivis 1998 kembali berkumpul di Jakarta untuk mengenang 25 tahun reformasi. Setidaknya, 200 aktivis yang 25 tahun lalu menduduki Gedung MPR/DPR hadir lagi untuk memperingati perjuangan mereka.

"Apa yang terjadi saat ini adalah kudeta konstitusi yang harus kita lawan. Politik hari ini adalah politik liberal. Jika kita tidak punya finansial, tidak akan punya kekuatan apa-apa," kata Juru Bicara Aktivis 1998, Embay Supriyantoro, dalam sambutannya di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Menurutnya, saat ini masih banyak janji reformasi yang dikorupsi dan tidak ditepati.

"Ternyata masih perlu dicermati dengan seksama berbagai dinamika perubahan yang saat ini tengah berlangsung sejak reformasi, baik secara internasional, regional, maupun nasional," ujar dia.

Baca Juga: Tiga Aktivis Perempuan Ini Jadi Saksi Kekejaman Mei 1998

Baca Juga: 25 Tahun Reformasi, Komnas Perempuan Napak Tilas Tragedi Mei 1998

1. Cita-cita reformasi 1998 gagal total

Juru bicara Aktivis 98, Embay Supriyantoro. (IDN Times/Sonya Michaella)

Embay mengatakan, cita-cita reformasi 1998 saat ini sudah gagal total bahkan sudah mengkhianati cita-cita kemerdekaan seperti diamanatkan dalam Preambule UUD 1945.

"Atas kegagalan tersebut, dengan segala kerendahan hati meminta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia," ucap Embay.

Baca Juga: Ini 6 Fakta Tragedi Mei 1998 yang Perlu Gen Z Ketahui

2. Aktivis 1998 tetap memperjuangkan keadilan

Konsolidasi aktivis 98 di Jakarta memperingati 25 tahun reformasi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Meski sudah berlalu 25 tahun, namun aktivis 1998 tetap akan memperjuangkan keadilan bagi rakyat.

"Kami, aktivis Gerakan Mahasiswa 1998, tidak akan lagi bergerak sebagai aktivis, namun akan terus bergerak sebagai pejuang yang memperjuangkan terwujudnya cita-cita kemerdekaan," ungkapnya.

Baca Juga: 25 Tahun Reformasi, Amnesty Sebut Kebebasan Berekspresi Alami Represi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya