TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

103 Jemaah Wafat di Tanah Suci, Terbanyak dari Embarkasi Surabaya

Jemaah yang wafat didominasi laki-laki

Makam Baqi di Madinah (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Jelang puncak haji yang akan berlangsung pada 9 Zulhijah atau 27 Juni 2023, jemaah haji yang wafat di Arab Saudi bertambah menjadi 103 orang.

Berdasarkan Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, Rabu (21/6/2022) pukul 08.57 Waktu Arab Saudi, 103 jemaah haji yang wafat tersebut lebih banyak dari kelompok umur 60-70 tahun yakni 37 orang. Selanjutnya dari umur 70-80 sebanyak 26 orang, dari kelompok umur 50-60 tahun 24 orang, umur 80-90 tercatat 10 orang, sisanya dari kelompok umur 90-100 tahun 4 orang, dan umur 40-50 tahun 2 orang.

Berdasarkan data Profil Jemaah Haji Indonesia Sikohat, jemaah haji yang wafat tersebut sebagian besar berasal dari embarkasi Surabaya (SUB) 25 orang, embarkasi Solo (SOC) 17 orang, embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 17 orang, embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 14 orang, emabrkasi Sumatra Utara (KNO) 8 orang, embarkasi Banda Aceh (BTJ) 4 orang, embarkasi Batam (BTH) 4 orang, embarkasi Padang (PDG) 3 orang, embarkasi Palembang (PLM) 2 orang, embarkasi Ujung Pandang (UPG) 2 orang, embarkasi Balikpapan (BPN) 2 orang, embarkasi Kertajati (KJT) 2 orang, embarkasi Lombok (LOP) 2 orang, dan embarkasi Banjarmasin (BDJ) 1 orang.

Jemaah yang wafat didominasi oleh laki-laki yakni 61,1 persen, sedangkan perempuan 37,9 persen.

Baca Juga: Begini Cara Ziarah ke Makam Jemaah Haji yang Wafat di Arab Saudi

1. Angka kematian jemaah haji tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2019 dan 2018

Angka kematian jemaah haji 2023 (Data Siskohat Kemenag)

Bila dibandingkan dengan angka kematian 2 tahun sebelumnya di hari ke-29 operasional haji, jemaah yang wafat di hari ke-29 tahun ini lebih banyak. Pada 2019 jumlah jemaah yang wafat di hari yang sama sebanyak 61 orang dan pada 2018 tercatat 70 orang.

Sedangkan pada 2022, jumlah jemaah yang wafat di hari yang sama sebanyak 20 orang, tapi pada 2022 kuota jemaah haji hanya 50 persen dari kuota tahun ini.

Namun angka kematian jemaah pada tahun ini, di hari ke-29 operasional haji, lebih sedikit dibandingkan pada 2017 dan 2015. Pada 2017 jumlah jemaah yang wafat 109 orang dan pada 2014 ada 112 orang.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo susilo mengatakan, dilihat dari segi jemaah, jumlah jemaah lansia dan risiko tinggi (risti) memang lebih banyak yakni sekitar 70-75 persen.

"Sehingga kita screening, ada 50 jemaah risti di setiap kloter yang dipantau. Kemudian di-screening lagi untuk masuk kategori safari wukuf nantinya," ujar Liliek di Makkah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2022).

2. Langkah petugas kesehatan antisipasi jemaah sakit dan wafat

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo (IDN Times/Sunariyah)

Menjelang hari Afarah atau puncak haji, Liliek mengatakan, berkoordinasi dengan petugas bimbingan ibadah, kepala sektor, hingga kepala rombongan untuk mengingatkan kepada jemaah tidak lagi banyak beraktivitas di luar hotel untuk menekan angka kematian.

"Suhu cukup tinggi di Mekkah perlu diwasapadai agar jemaah tidak sering terpapar sinar matahari. Cukup beraktivitas di penginapan saja. Ibadah juga kita minta agar di hotel saja. Ibadah sunah mulai dikurangi. Karena tujuan utamanya juga adalah untuk haji, ini yang kita jaga agar pada saat Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) itu jemaah sehat dan bugar," imbau Liliek.

Guna mengantisipasi banyaknya jemaah yang sakit dan wafat, Liliek mengatakan, telah menetapkan tenaga-tenaga kesehatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya