TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

18 Hari Operasional Haji, 37 Jemaah Wafat di Tanah Suci

Suhu udara di Arab Saudi pada siang hari 43-44 derajat

Jemaah haji Indonesia dievakuasi dari hotelnya untuk dibawa ke rumah sakit di Madinah (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Jumlah jemaah haji meninggal di Arab Saudi terus bertambah. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga hari ke-18 operasional haji yakni Sabtu (10/6/2023) pukul 12.18 waktu Arab Saudi, tercatat sudah 37 jemaah yang wafat.

Jumlah ini jauh lebih tinggi dari data 3 tahun sebelumnya. Pada 2022, jumlah jemaah haji yang wafat pada hari ke-18 operasional haji sebanyak 8 orang. Sedangkan pada 2019 tercatat 17 orang, dan 2018 ada 27 orang. Jumlah jemaah yang wafat pada hari ke-18 tahun ini hampir sama dengan tahun 2015, dimana saat itu tercatat 38 orang.

Tingginya angka kematian jemaah haji, karena banyaknya jemaah lanjut usia (lansia). Pada musim haji 2023 ini, dari 229.000 jemaah haji, 67 ribu atau sepertiga di antaranya merupakan lansia.

Baca Juga: 5 SPLP dan 1 Paspor Asli Diterbitkan di Arab Saudi untuk Jemaah Haji

1. Penyebab kematian terbanyak jemaah haji karena sakit jantung

Mobil ambulans di Madinah mengevakuasi jemaah haji yang sakit (IDN Ti.es/Sunariyah)

Berdasarkan data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan tertanggal Jumat (9/6/2023), penyebab kematian tertinggi jemaah haji yakni karena infark miokard akut atau serangan jantung sebanyak 14 orang, syok kardiogenik (syok yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh) 5 orang, dan syok septik (kondisi darurat yang ditandai dengan terganggunya aliran darah akibat infeksi) 2 orang.

Sebelumnya, Kasie Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) dokter Thasin Alfarizi mengatakan, tingginya angka kematian jemaah haji ini bukan hanya karena banyaknya jemaah lanjsia, tapi juga karena banyak jemaah dengan kondisi penyakit risiko tinggi.

"Mungkin berkisar 55 persen setiap kloter itu hampir sama kondisi kesehatan jemaah hajinya," ujar Thasin di kantor KKHI Madinah, Arab Saudi, Senin (5/6/2023).

Selain penyakit jantung, kata Thasin, penyakit lainnya yang menyebabkan kematian jemaah haji yakni sakit paru-paru dan diabetes.

"Memang jemaah haji kita banyak yang komorbid dan usia lanjut, sehingga kita mengedukasi, menyampaikan dengan tim promosi kesehatan, melalui petugas-petugas kesehatan di kloter juga, agar jemaah melakukan ibadah haji sesuai dengan kemampuan kondisi kesehatan sehingga nanti tidak memperburuk kondisi," ujar Thasin.

Baca Juga: Tips Cegah Dehidrasi dan Tak Mudah Pikun bagi Jemaah Haji di Saudi

2. Sebanyak 203 jemaah sedang dirawat di KKHI dan RS Madinah

Jemaah haji yang sakit saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Masih dari data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kemenkes, hingga Jumat (9/6/2023), total sudah 445 jemaah yang dirawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sebagian besar sudah sembuh dan tinggal 119 orang yang dirawat. Dari 119 orang yang masih dirawat tersebut, 53 orang mengalami pneumonia, 36 orang demensia, dan 30 diabetes.

Sedangkan menurut data Siskohat, hingga Sabtu (10/6/2023) pukul 12.18 WAS, total 203 jemaah yang sedang dirawat. Dari jumlah itu, 112 orang dirawat di Makkah dan 91 orang dirawat di Madinah. Sebanyak 142 dirawat di KKHI dan 61 orang dirawat di Rumah Sakit Madinah.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya